Saat inilah akan terjadi pergolakan jiwa antara Boruto dan Momoshiki. Mereka saling bertarung memperebutkan kesadaran dalam tubuh. Bila Boruto menang, penyebaran segel karma akan berhenti dan hilang, namun bila Momoshiki yang menang, maka tubuh dan kesadaran Boruto akan dalam kendali Momoshiki.
Hal ini bisa kita lihat pada Boruto episode 208 saat tim 7 Sarada, Mitsuki, Kawaki dan Boruto melawan inner Kara bernama Boro. Saat semua rekan tim 7 sudah kalah dan terkulai lemas. Boruto yang dihantam dengan bogem Boro secara ajaib dapat menghindar, namun dalam kondisi yang berbeda.
Karma Boruto menyebar disertai dengan adanya tanduk yang tumbuh dari dagu Boruto. Mata Boruto berubah menjadi Byakugan. Suara nya pun berubah menjadi suara Momoshiki. Boruto saat itu benar-benar hilang kesadaran. Ia dengan cepat menghantam Boro sampai hancur.
Ia juga dapat menyerap cakra Naruto yang sedang pingsan dan mengubah cakra tersebut dengan kekuatan yang dashyat. Sama persis dengan pil cakra milik Momoshiki dan Kinshiki Otsutsuki yang memberinya kekuatan instan.
Sesaat setelah pertarungan, Boruto seketika jatuh pingsan dan setelah bangun ia mengaku tidak ingat apa-apa.
Menurut penjelasan ilmuan Kara, Amado pada Boruto episode 213, ia menjelaskan bahwa karma itu seperti chip kecil yang tersimpan dalam tubuh inangnya, jika kekuatan karma terus dimanfaatkan, chip akan terus membesar hingga pecah sepenuhnya pada tubuh Boruto.Â
Saat itulah Momoshiki akan sepenuhnya bangkit dengan tubuh Boruto sebagai wadah barunya.
Dengan begitu kebangkitan Momoshiki Otsutsuki semakin dekat, namun hal ini bisa dicegah dengan latihan. Boruto harus lebih kuat lagi agar dapat menghentikan Momoshiki yang mengontrol tubuh dan jiwa Boruto.
Bukan tidak mungkin bila Boruto dapat mengontrol Momoshiki dan karma akan menciptakan Kekei Genkai yang spesial. Belum lagi dengan kemampuan rahasia mata Jougan Boruto.
Selain Boruto dengan mode karma Momoshiki, ada juga Kawaki dengan mode karma Isshiki Otsutsuki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H