Kabar baik datang dari dunia pendidikan Indonesia. Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi menyatakan rencananya untuk memperbolehkan kembali sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Meskipun begitu, Nadiem menyatakan bahwa kebijakan pembelajaran tatap muka hanya bisa dilakukan oleh sekolah yang termasuk dalam wilayah PPKM Level 1-3.
"Saat ini sudah boleh PTM terbatas untuk semua sekolah pada wilayah PPKM Level 1 hingga 3," ujar Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu (25/08/21).
Nadiem Makarim sendiri menyatakan bahwa vaksinasi bukan syarat utama pembukaan awal pembelajaran tatap muka untuk wilayah PPKM Level 1 sampai 3.
"Vaksinasi tidak menjadi kriteria utama, akan tetapi untuk sekolah di wilayah PPKM Level 1 hingga 3 ada yang wajib memberikan opsi tatap muka, yakni sekolah dan guru yang telah tervaksinasi dua kali, terutama di kota besar," jelas Nadiem.
Pernyataan Nadiem Makarim setidaknya memberi angin segar bagi para pelajar ditengah bosannya pembelajaran daring yang dinilai kurang efektif.
Selama satu tahun lebih, para pelajar melakukan pembelajaran daring  di rumah, terhitung sejak pandemi melanda pada awal tahun 2020.
Meskipun sistem pembelajaran daring semakin membaik, nyatanya masih saja banyak masalah yang terus bermunculan, utamanya dari proses pembelajaran.
Pembelajaran daring di rumah membuat para pelajar menjadi enggan dalam menyerap ilmu yang diterangkan tenaga pendidik. Di sisi lain, banyak pelajar mengeluhkan tentang kemampuan mereka kelak terjun di dunia kerja.
Banyak pelajar ataupun mahasiswa menilai pembelajaran daring sangatlah membosankan, dimana sisea hanya duduk menyimak materi yang disampaikan lewat video, bisa sambil makan, sering pula mengalami gangguan jaringan sehingga para pelajar tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar.