01| Fraksi Bandou Hideto
Kedatangan Bouya Harumichi di Suzuran ternyata membuat gaduh. Kisah kehebatannya semakin menyebar luas ke seluruh Suzuran.Â
Disisi lain, Bandou Hideto dan kelompoknya tidak menyukai sosok Harumichi karena bisa menjegal upaya mereka mengusai Suzuran.Â
Bandou tidak tinggal diam, ia bersama pasukannya kini sedang gencar-gencarnya mencari keberadaan Harumichi. Semua kelas dua didatangi olehnya, namun hasilnya nihil. Sampai di depan kelas 2-A, Bandou dan pasukannya dihadang oleh Hiromi.Â
"Yooo, sudah lama ya Bandou S-E-N-P-A-I," kata Hiromi dengan nada mengejek.
"......" Bando hanya terdiam.
"Kau.....," celetuk Senda.Â
"Terima ini Bandouuuu," Hiromi mengarahkan pukulannya ke wajah Bandou.Â
"Kau gak bakal bisa sentuh Bandou," Senda menahan tangan Hiromi.Â
Bandou seakan tidak peduli dengan Hiromi, ia pergi begitu saja. Entah kenapa, Bandou yang dikenal tengil dan keras kepala, saat itu melunak ketika di bentak oleh Hiromi.Â
Disisi lain, Harumichi tampak sedang bermain-main bersama Yasuda di belakang sekolah. Semakin hari, hubungan Harumichi dan Yasuda kian erat. Kemana-mana mereka selalu berdua.
Trio Ebizuka (Hiromi, Honjou, Makoto) sadar dalam waktu dekat mereka akan berperang dengan fraksi Bandou.Â
Dengan anggota cuma 3 orang, melawan fraksi Bandou yang anggotanya puluhan siswa tentu sangatlah merepotkan.Â
Setelah pulang sekolah, Hiromi berencana menemui Yasuda besok untuk membicarakan soal pembentukan aliansi dengan Bouya Harumichi.
02| Serangan Fraksi Bandou
Sepulang sekolah, Honjou dan Makoto menyempatkan untuk berjalan-jalan di taman. Tanpa disadari, mereka ternyata dibuntuti dari belakang oleh Senda dan kelompoknya.
Di toilet, sesaat setelah kencing, Senda dan kelompoknya segera mengepung mereka berdua dari segala arah. Menyadari bahwa tidak ada jalan keluar, Honjou dan Makoto pun memutuskan untuk melawan Senda dan pasukannya.Â
Mereka bertempur dengan segenap kekuatannya. Meskipun kalah jumlah, hal tersebut tidak menciutkan nyali mereka untuk bertarung.
Makoto berhasil menghabisi beberapa orang.
"Cctarrrrrr," kaca pecah setelah mengenai pukulan Makoto. Berbekal kemampuan bela diri, Makoto berhasil mengunci beberapa orang hingga tidak sanggup berdiri.Â
Melihat ada celah untuk kabur, Makoto menyuruh Honjou meminta bantuan pada Hiromi atau Harumichi.Â
Honjou pun berhasil kabur dengan sepeda yang ada di taman. Ia memacu sepedanya dengan kencang untuk segera menemui Harumichi.
Sesaat kemudian, Honjou berhasil menemukan keberadaan Harumichi, tampak ia sedang bersama Yasuda di pinggir jembatan dekat taman. Tanpa basa-basi, Honjou segera meminta bantuan pada Harumichi.
"Harumichi, tolonglah pinjamkan kekuatanmu, kami sangat membutuhkannya," ujar Honjou dengan nafas terengah-engah.
"Buat apa aku harus membantu orang yang telah menyerangku sebelumnya?," tanya Harumichi.
"Soal itu, aku minta maaf, Makoto sedang dikepung, sekarang cepat bantu aku!," Honjou memohon.
"Hmmm, baiklah," ujar Harumichi.
Segera mereka menuju ke toilet taman. Sesampai disana, terlihat tidak ada siapa-siapa. Hanya tampak toilet yang sudah kacau dengan pecahan kaca yang ada di mana-mana. Makoto juga tidak ada.
Saat dibuka toilet satu per satu, barulah terlihat tubuh Makoto yang berlumuran darah sedang terkulai lemas dengan kepala tertunduk ke arah wc.Â
"Bangsatt kau Senda," ujar Honjou marah.
Melihat hal tersebut, Harumichi menyuruh Honjou membawa Makoto ke rumah sakit.
"Tenang, biar ku urus para tikus got ini," kata Harumichi.
"Baik, terima kasih Harumichi," ujar Honjou sembari membopong Makoto.
Ketempat Hiromi, ia yang tidak mengetahui hal ini, tiba-tiba diserang oleh Bandou dengan pipa besi dari belakang.
"Twakkk," pukulan pipa tepat mengenai kepala Hiromi. Serangan tersebut membuat Hiromi ambruk dengan kepala yang bercucuran darah.
Dalam keadaan kritis, Hiromi masih sempat mengejek Bandou.
"Dasar kau pecundang," ujar Hiromi. Tidak lama kemudian ia pingsan di pinggir jalan.
Bandou tertawa puas melihat hal itu. Ia pun segera pergi meninggalkan Hiromi.
Rindaman yang saat itu berjalan-jalan, mendapati Hiromi yang pingsan, ia kemudian segera membawa Hiromi menuju rumah sakit untuk dirawat.
03| One Hit Bouya Harumichi
Harumichi yang sekarang dikepung Senda dan anak buahnya tampak tidak bergeming.
"Maju sini kau bedebah sialan," tantang Harumichi.
"Serang diaa," teriak Senda pada pasukannya.
Dengan mudah Harumichi melibas pasukan Senda. Pukulan kepala, perut, kaki tidak membuat Harumichi roboh.
Ia malah tampak menikmati setiap pukulan yang mengenainya.Â
"Haahahaha," Harumichi tampak semringah.
Senda tampak ketakutan melihat betapa mengerikannya Bouya Harumichi.
Secepat kilat, Harumichi yang melihat celah, ia langsung berlari kencang kearah Senda dengan bogem tangan kiri yang tepat mengarah ke wajah Senda.
"Bruakkkkk," pukulan telak Harumichi mengenai wajah Senda.
Seketika Senda terpental sejauh 7 meter ke arah semak-semak. Anak buah Senda yang melihat itu segera kocar-kacir tidak karuan untuk menjauh dari Harumichi.
"Arghhhh, sakit sekali, apa dia benar manusia..." Senda berusaha bangkit dengan wajah dan hidung yang berlumuran darah.
Tidak lama kemudian, Senda pingsan seketika di semak-semak pinggir taman.
Setelah kejadian ini, nama Harumichi kian terkenal di Suzuran, bahkan sekolah-sekolah lain.
Para siswa menjuluki dia Bouya Si Pirang One Hit (satu serangan).
Mengetahui hal ini, Bandou dan Yamazaki berencana menghabisi Bouya Harumichi besok.
Bersambung...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI