"Pukulan macam apa itu," batin Hiromi. Melihat temannya yang tampak depresi, Honjou dan Makoto tak tinggal diam. Mereka segera mencari keberadaan Bouya.Â
Tidak berselang lama, mereka melihat Bouya yang sedang ada di halaman sekolah. Dengan buru-buru, Makoto segera menghampiri Bouya, sementara Honjou melihat dari kejauhan.Â
Bouya pun diajak Makoto di halaman sekolah yang sepi, "kau telah membuat depresi teman ku, Hiromi namanya, sekarang adalah pembalasannya," ujar Makoto.Â
"Oooh, anak yang ditoilet kemarin yaa," ujar Bouya santai.Â
Dengan wajah marah, Makoto segera menerjang wajah Bouya dengan tendangannya. Bouya pun tersungkur di tanah.Â
"Sialan kau, lihat apa yang kau lakukan, kau akan menyesalinya," gertak Bouya.Â
"Hahaha," Makoto tertawa sombong.
Berulang kali Bouya di pukul, di tendang oleh Makoto. Bouya terlihat tidak sadarkan diri di tanah. Honjou yang melihat dari kejauhan tampak gembira.Â
"Haahaha, aku menang," teriak Makoto. Namun tanpa ia sadari, Bouya sudah dibelakangnya.
Tanpa basa-basi, Bouya langsung melompat ke arah Makoto.Â
"Terimaa iniii," teriak Bouya sesaat sebelum menerjang wajah Makoto.Â
Tendangan Bouya mengenai telak wajah Makoto, ia pun terpental beberapa meter dan terbentur tembok. Dengan keadaan kepala penuh darah, Makoto berusaha bangkit.Â