Selain menjadi salah satu suksesor dari pembuatan vaksin AstraZeneca, yang menjadi sorotan yaitu keihklasannya dalam melepas hak paten pembuat virus AstraZeneca demi pengembangan ilmu kesehatan dan kemanusiaan. Padahal bila seseorang masih memegang penuh hak paten penciptaan vaksin, maka ia akan memperoleh keuntungan penuh atas penjualan vaksin tersebut.
Kebaikan dari Profesor Sarah akhirnya berbuah manis, ia dianugrahi oleh Kerajaan Inggris gelar kebangsawanan Dame Commander Of The Most Excellent Order Of The British Empire (DBE) atas jasa dalam pengetahuan dan kesehatan. Sampai saat ini, Sarah bersama tim vaksin dari Oxford masih terus mengembangkan vaksin, terutama untuk penyakit Ebola yang ada di Benua Afrika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H