HABITAT dan CIRI KALAJENGKING
Kalajengking merah ini berasal dari India, khususnya India bagian timur, selain di India, kalajengking ini juga dapat ditemui di wilayah Pakistan, Nepal dan Sri Lanka.
Kalajengking ini memiliki ciri khas, yaitu terdapat tonjolan kecil berwarna abu-abu pada bagian punggung. Selain itu, kalajengking ini memiliki ekor yang ramping dengan bagian yang mengembang dibagian sengat atau ujung ekor. Pedipalpus (kaki tambahan berukuran kecil) jantan lebih mengembang daripada milik betina, hal ini bertujuan untuk memudahkan saat proses perkawinan.
Habitat kalajengking merah ini yaitu pada wilayah dengan iklim tropis dan subtropis yang lembab. Mereka senang tinggal didaerah yang berpasir dengan keadaan yang cukup gelap, namun tidak jarang kita temui di pemukiman warga. Makanan dari kalajengking ini yaitu sejenis serangga, kadal dan tikus, mereka merupakan hewan nocturnal, yaitu mendeteksi mangsanya menggunakan getaran dan mencengkram mangsanya dengan cakar dan sengatnya.
Mereka berkembangbiak secara seksual setelah mencapai umur 1-3 tahun, dimana pejantan menggenggam pedepalpus betina dan mencari lubang genital sang betina untuk menaruh spermatofor milik pejantan. Setelah beberapa hari, sang betina tersebut akan melahirkan anakan kalajengking berjumlah 3-6 ekor.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian klasifikasi, umur kalajengking merah ini berkisar 3-5 tahun.
RACUN KALAJENGKING
Berdasarkan riset studi kasus, Indian Red Scorpion ini menjadi kalajengking paling beracun didunia.
Sengatan kalajengking ini mengandung racun neurotoxin yang terdiri 60-65% asam amino dari polipeptida dengan 4 ikatan disulfida. Efek dari sengatan dari kalajengking ini sangat berbahaya, dimana tingkat kematian akibat sengatan kalajengking ini mencapai 40%. Kasus di India sendiri umumnya menimpa anak-anak.
Kasus sengatan biasanya terjadi ketika seseorang yang membersihkan ruangan terbengkalai di sudut-sudut ruang yang kemudian tidak sengaja menyentuhnya dan tersengat, selain itu, beberapa kasus terjadi ketika seseorang berjalan di daerah berpasir dan menginjaknya.
Sebenarnya, kalajengking merah ini termasuk hewan yang tidak terlalu agresif, namun apabila mereka merasa terancam, seketika pergerakan mereka menjadi cepat dan segera mengangkat ekornya sebagai bentuk pertahanan diri.