Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Asesmen Risiko Sistemik sebagai Asesmen Kebijakan Makroprudensial

25 November 2022   09:32 Diperbarui: 25 November 2022   09:36 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IKSK menggambarkan kerentanan pada sistem keuangan baik time series atau cross section. Time series berkaitan dengan perkembangan siklus keuangan contohnya ekspansi keuangan yang dilihat dari pertumbuhan kredit berlebihan, sedangkan cross section berkaitan dengan potensi penyebaran risiko antar bank. Penyusunan IKSK menimbang sumber kerentanan yang terbagi menjadi kategori yaitu risk appetite, spilover dan contagion, sektor finansial dan nonfinansial, dan sektoe eksternal.

b) Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK)

ISSK melihat dampak shock dan kerentanan yang terjadi saat pengukuran berdasarkan informasi dari indicator yang mencakup perbankan, non bank, pasar keuangan mencakup saham, obligasi, valas, dll. Indikator IKSK dan ISSK menggunakan pendekatan normalisasi yaitu menangkap perubahan dinamika di sistem keuangan dan membandingkan dengan kondisi saat pengukuran, kondisi yang ada, dan dibandingkan dengan simpangan data historisnya.

3) Stress test (ST)

ST adalah tools yang menggambarkan ketahanan sistem keuangan ketika terdapat tekanan dan menggunakan konsep what if analysis terhadap kondisi sistem keuangan yang diwakili oleh bank. Skenario buruk ekonomi diwakili oleh neraca keuangan bank sebagai dampak kerugian NPL dan berpengaruh terhadap meningkatnya risiko portofolio dan menyebabkan berkurangnya modal pada bank. Jika hasil ST menyebabkan rasio kecukupan berada pada threshold tertentu maka diperlukan aksi pemulihan baik oleh bank ataupun otoritas.

Secara umum, ST meliputi Macroprudential ST (MaPST) dan Microprudential ST (MiPST). MaPST dilakukan secara top down dan melihat efek ketikan kondisi makroekonomi buruk terhadap kecukupan modal dan likuiditas. Terdapat beberapa modul MaPST yaitu:

Modul scenario makroekonomi;

  • Modul solvency ST, yaitu dilakukan melalui penurunan pendapatan bunga, peningkatan risiko kredit, dan penurunan risiko bank.
  • Modul contagion, melihat efek kegagalan bank terhadap bank lain yang diasumsikan tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap bank lain dan berpotensi merugikan bank lain.

 

Daftar Pustaka

Agung, Juda., Harun, Cicillia., Elis Deriantino. 2021. Kebijakan Makroprudensial di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Sumber: www.pasardana.id/
Sumber: www.pasardana.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun