Pernahkah kita ingat kalimat dari Ibu kita "Nak, mama pergi ke pasar dulu ya." Yap..Pasar merupakan tempat kita membeli sesuatu. Sejak dahulu pasar sudah ada dan menjadi primadona ketika kita ingin membeli sesuatu.
Jika dari sisi ekonomi pasar identik dengan pertemuan antara konsumen dan produsen, sedangkan dari sisi sosial pasar adalah salah satu media pertemuan antar masyarakat dalam menjalin komunikasi. Sebelum kita bahas pasar rakyat dan perkembangannya, mari kita mengetahui apa itu pasar.
Pasar terdiri dari produsen dan konsumen yang di dalamnya terdapat pertukaran barang dan jasa serta tawar menawar mengenai harga. Barang dapat berupa kebutuhan primer seperti pangan, sandang, papan, kebutuhan sekunder dan tersier. Sedangkan jasa merupakan kebutuhan kita sehari-hari.
Pasar telah ada sejak zaman dahulu,Brata (2016) menambahkan pasar sudah ada sejak abad ke 5 Masehi zaman kerajaan Kutai dengan sistem Barter atau tukar barang dan sebagai wadah pertukaran informasi politik.Setelah itu,pasar berubah dari transaksi barter menjadi transaksi menggunakan uang di Indonesia.Pasar yang kita kenal dulu ialah pasar tradisional atau pasar rakyat.
Pasar rakyat merupakan wadah produsen dan konsumen dalam bertransaksi secara tatap muka yang didalamnya terdapat barang dan jasa lokal.Pentingnya pasar rakyat adalah sebagai sarana mengenalkan produk lokal ke masyarakat yang terdapat interaksi sosial di dalamnya.
Lee (2017) mengemukakan pasar rakyat berperan penting dalam mengenalkan barang atau jasa domestik dan sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.Namun,seiring berjalannya waktu pasar rakyat tergerus oleh zaman dan menjadikan sebuah tantangan pasar rakyat tak terkecuali di Indonesia.
Pasar rakyat di Indonesia merupakan salah satu penggerak roda perekonomian khususnya dalam sektor usaha mikro,kecil,dan menengah (UMKM).Laporan akhir yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan tahun 2015,pasar rakyat menyumbangkan lapangan kerja dan memberikan kehidupan bagi banyak orang.
Saat ini di Indonesia terdapat 13.450 pasar rakyat yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.Dari data tersebut dapat dilihat betapa pentingnya pasar rakyat yang harus diperhatikan dan dikembangkan.Pentingnya perkembangan pasar rakyat dijadikan sebagai salah satu indikator dalam "Berdikari dalam Bidang Ekonomi" yaitu kebijakan renovasi dan revitalisasi terhadap 5000 pasar rakyat yang berumur lebih dari 25 tahun.Â
"If you never change you'll die" adalah kalimat yang menggambarkan betapa pentingnya pasar rakyat harus berubah jika tak ingin tertinggal atau mati.Membangun pasar rakyat melalui 5 M dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Membangun kebijakan buttom up bukan top downÂ
Kebijakan membangun pasar rakyat merupakan kebijakan untuk masyarakat yaitu produsen dan konsumen sehingga harus diperhatikan value dan bukan apa yang diinginkan oleh pejabat,sehingga kebijakan membangun pasar rakyat akan efektif.
Hal ini didukung oleh Elmore (1979) yang mengemukakan pentingnya memperhatikan value masyarakat dalam mengimplementasikan kebijakan untuk masyarakat.Memperhatikan value sekitar seperti memperhatikan apa yang diinginkan dan dipegang oleh masyakat,hal ini dapat dilakukan dengan penelitian wawancara langsung ataupun survei melalui digital.
2. Membangun lokasi
Penataan lokasi dan tempat pasar rakyat merupakan hal yang penting khususnya dalam kerapihan dan kenyamanan misalnya memperbaiki akses jalan,meletakkan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau,memberikan keamanan,kebersihan,ketertiban,dan lokasi untuk mencuci tangan,parkir yang nyaman,toilet yang memadai,dan wadah ibadah di lokasi.Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggandeng ahli dan akademisi tata wilayah,pemanggu masyarakat,dan keamanan sekitar.
3. Membangun proses
Proses secara manual di pasar rakyat tetap harus dipertahankan dan mengkolaborasikan dengan proses digital dengan menggunakan platform pembayaran Quick Response Indonesia Standar (QRIS) yang belum lama ini dirilis oleh Bank Indonesia.Proses tersebut akan memudahkan konsumen dalam bertransaksi.Selain proses pembayaran,pasar rakyat juga dapat menggandeng agen travel tertentu baik domestik dan internasional sebagai sarana promosi agar memudahkan konsumen berkunjung ke pasar rakyat.
4. Membangun sumber daya manusia (SDM)
Di era digital seperti ini,SDM harus bersiap termasuk produsen dalam SDM khususnya terkait penggunaan digital dalm bertransaksi.Hal ini dapat dilakukan membangun mindset,memberikan pelatihan,sarana,dan kreativitas kepada produsen agar dapat menggunakan pembayaran yang canggih dengan menggunakan pembayaran melalui platform yang menggunakan QRIS.
5.Membangun koordinasi efektif antar stake holder
Koordinasi adalah salah satu hal mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan,hal tersebut adalah keniscayaan jika dilakukan dengan kesabaran dan berkelanjutan termasuk koordinasi dalam mengelola pasar rakyat.Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat adalah hal yang penting agar kebijakan tidak tumpang tindih dalam membangun pasar rakyat.
Daftar PustakaÂ
Brata,Ida Bagus.2016.Pasar Tradisional di Tengah Arus Budaya Global.Denpasar:Universitas Mahasaraswati.
Elmore, Richard.1979.Bacward Mapping:Implementation Research and Policy Decision.Policy Science Quarterly 94(4):601-616.JSTOR.
Lee,Sunkyun.A Study on Traditional Market Decline and Revitalization in Korea. Journal of Asian Architecture and Building Engineering 16 (2):455-462.Japan:Arshitecture Institute Japan.
Kementerian Perdagangan.2015. Laporan Akhir Analisis Arah Pengembangan Pasar Rakyat.Jakarta:Puska dagri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H