Teledentistry Pasien Gigi pada Masa Pandemi

Bentuk teledentistry yang paling umum adalah Telekonsultasi di mana pasien atau penyedia layanan kesehatan setempat mencari konsultasi dari dokter gigi menggunakan telekomunikasi. Tele-Konsultasi mempertemukan pasien dengan dokter gigi untuk konsultasi online, mengetahui kondisi pasien, dan membuat rekomendasi pengobatan.

Telediagnosis

Telediagnosis memanfaatkan teknologi untuk bertukar gambar dan data untuk membuat diagnosis pada kondisi keluhan pasien. Dapat berupa photo atau video real-time kondisi lesi mulut atau giginya.

Telemonitoring

Pemantauan kondisi gigi dan mulut pasien untuk memantau kemajuan perawatan. Penggunaan telemonitoring dapat menggantikan kunjungan fisik yang sering dengan kunjungan virtual untuk pemantauan rutin hasil pengobatan dan perkembangan penyakit.

Tantangan terkait penerimaan teledentistry oleh pasien

Penerimaan oleh pasien adalah kunci keberhasilannya. Kurangnya komunikasi tatap muka dapat menyebabkan kekhawatiran pasien tentang ketidakmampuan komunikasi yang tepat dari permasalahan gigi dan mulutnya ke dokter gigi. Tantangan-tantangan ini tentunya akan membutuhkan waktu untuk diatasi. Akseptabilitas teledentistry oleh pasien akan meningkat sejalan dengan akseptabilitas telemedicine secara umum yang semakin hari semakin meningkat. 

Dibutuhkan kerjasama antar petugas medis lainnya dalam membantu dalam pelaksanaannya, baik dokter, dokter gigi, perawat, bidan desa dan tenaga kesehatan lainnya dalam penyampaian mengenai informasi teledentistry ini, mengingat masyarakat di tempat saya bekerja terdiri dari beberapa wilayah yang letak geografisnya cukup berjauhan dan kadang terkendala oleh faktor cuaca. 

Peran serta petugas medis terutama di desa akan sangat membantu dalam memberikan pemahaman telemedicine dan teledentistry, serta membantu masyarakat desa yang tidak memiliki alat komunikasi agar tetap dapat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi walaupun di lokasi yang jauh.