Mohon tunggu...
Mohamad Iqbal Konili
Mohamad Iqbal Konili Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu adalah orang yang selalu lapar akan pengalaman baru dan tak pernah ragu untuk menjelajahi hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya. Passionmu dalam mengeksplorasi segala hal membuatmu begitu menarik dan penuh semangat dalam menyambut setiap peluang yang datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gangguan Makan, Gangguan Retardasi Mental, Disfungsi, dan Penyimpangan Seksual

17 Desember 2023   09:57 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen pengampuh : Murhima s kau

aprilianti Samsu, Asminawati Ali, Rahmatia Yusuf

Novi lantoan, Sesi Safitri paputungan 


Bimbingan dan konseling

Universitas negeri Gorontalo 

Makan adalah suatu kebutuhan bagi setiap individu untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan mendukung proses metabolisme tubuh. Kebiasaan dan perilaku makan secara langsung memengaruhi status gizi seseorang. Tidak sedikit individu yang mengalami gangguan makan menjurus pada perilaku makan menyimpang, hal ini banyak terjadi pada kalangan perempuan dibandingkan laki-laki

Gangguan makan diketahui dapat dialami oleh remaja, baik perempuan maupun laki-laki karena beberapa faktor, salah satunya paparan media sosial yang menyajikan visualisasi bentuk tubuh ideal yang lekat dengan kesan kurus (thin) dan berbentuk (shaped). Faktor risiko yang diketahui membawa pengaruh terhadap terjadinya gangguan makan pada remaja adalah rendahnya ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh remaja, sehingga memunculkan persepsi terhadap citra tubuh yang negatif. Persepsi citra tubuh negatif dapat muncul karena tekanan yang diberikan lingkungan sosial remaja, termasuk paparan media sosial yang menunjukkan bentuk tubuh ideal (Merita et al., 2020). Hal ini dapat menyebabkan dorongan pada diri remaja untuk melakukan pembatasan asupan makan atau diet tanpa adanya kontrol atau pendampingan dari ahli gizi, baik dokter ataupun nutrisionis. Akibatnya remaja memiliki prevalensi yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan karena terbatasnya pengetahuan dan pendidikan gizi, citra tubuh negatif serta tingginya paparan media sosial

a. Pengertian Gangguan Makan

Gangguan makan adalah gangguan terkait perilaku makan yang persisten dan menghasilkan perubahan dalam konsumsi makanan. Gangguan ini dapat berdampak pada kesehatan fisik, fungsi psikososial individu, komplikasi psikiatris serta somatik, perubahan kualitas hidup individu, isolasi sosial, dan beberapa komorbiditas psikiatri lain, hingga kematian. 

b. Gejala Gangguan Makan

Terdapat beberapa jenis gangguan makan seperti anorexia nervosa, bulimia nervosa, binge-eating disorder, dan beberapa jenis lainnya dengan gejalanya masing-masing. Gangguan ini ditandai dengan adanya pola makan yang sangat dibatasi atau justru tidak terkontrol, kebiasaan memuntahkan makanan, olahraga berlebihan, hingga penggunaan obat pencahar dan lain sebagainya, hingga terjadinya perubahan fisik serta siklus tubuh.

c. Penanganan Gangguan Makan

Gangguan makan mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi pola makan seseorang, baik dalam hal jumlah makanan yang dikonsumsi maupun perilaku seputar makan. Beberapa gangguan makan yang umum melibatkan anoreksia nervosa, bulimia nervosa, binge eating disorder, dan gangguan makan lainnya. Penanganan gangguan makan dapat melibatkan berbagai pendekatan, termasuk medis, psikologis, dan dukungan sosial

d. Gangguan Retardasi Mental

Retardasi mental (RM) atau bisa disebut keterbelakangan mental, disabilitas intelektual (DI) merupakan kelainan mental anak dimana tingkat kecerdasan berada dibawah rata-rata orang normal (IQ kurang dari 70) dan terdapat gangguan dalam Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tunamental

e. Disfungsi Dan Penyimpangan Seksual

   Disfungsi seksual secara luas adalah ketidakmampuan untuk menikmati secara penuh hubungan seksual dengan pasangannya. Gangguan ini terjadi karena berbagai hal, baik secara fisik maupun psikologis, dan memberikan efek yang kurang baik bagi keharmonisan rumah tangga


Daftar pustaka

A'anisah, Rinda, and Dini Rahma Bintari. "Welas Asih Diri Dan Gejala Gangguan Makan: Infleksibilitas Psikologis Sebagai Mediator." Psyche 165 Journal 16, no. 4 (2023): 256--63. https://doi.org/10.35134/jpsy165.v16i4.287.

Cicilia Melinda, Masdi Janiarli,. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Disfungsi Seksual Pada Wanita Menopause Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambusai." Jurnal_Kebidanan 11, no. 2 (2021): 637--43. https://doi.org/10.33486/jurnal_kebidanan.v11i2.150.

Melani, Sri Ayu, Hasanuddin Hasanuddin, and Nina Siti Salmaniah Siregar. "Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Gangguan Makan Anorexia Nervosa Pada Remaja Di SMAN 4 Kota Langsa." Tabularasa: Jurnal Ilmiah Magister Psikologi 3, no. 2 (2021): 162--72. https://doi.org/10.31289/tabularasa.v3i2.662.

Tunga, Tezsa Leonyka Esther. "Gangguan Makan Pada Remaja Dipengaruhi Oleh Media Sosial Melalui Citra Tubuh Negatif." Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 11, no. 1 (2022): 1--9. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.684.

Yuliana, Eliya, Iqbal Kamil Siregar, and Endra Saputra. "Sistem Pakar Untuk Diagnosa Retardasi Mental Anak Dengan Metode Bayes Berbasis Web." Building of Informatics, Technology and Science (BITS) 4, no. 2 (2022): 474--82. https://doi.org/10.47065/bits.v4i2.2038.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun