Mohon tunggu...
Mohamad Iqbal Konili
Mohamad Iqbal Konili Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu adalah orang yang selalu lapar akan pengalaman baru dan tak pernah ragu untuk menjelajahi hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya. Passionmu dalam mengeksplorasi segala hal membuatmu begitu menarik dan penuh semangat dalam menyambut setiap peluang yang datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gangguan Skizofrenia

15 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 15 Desember 2023   21:44 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Murhima A. Kau, Marsela Tuliyabu, Syahgita juli, Salwa mangendre, Fadillah Korompot, Taufik Hidayat Malii

Skizofrenia merupakan kelompok gangguan psikosis atau psikotik yang ditandai terutama oleh distorsi-distorsi mengenai realitas, juga sering terlihat adanya perilaku menarik diri dari interaksi sosial, serta disorganisasi dan fragmentasi dalam hal persepsi, pikiran dan kognisi (Carson dan Butcher, 1992).

Skizofrenia merupakan gangguan yang benar-benar membingungkan atau menyimpan banyak teka-teki. Pada suatu saat, orang-orang dengan skizofrenia berpikir dan berkomunikasi dengan sangat jelas, memiliki pandangan yan tepat atas realita, dan berfungsi secara baik dalam kehidupan sehari-han. Pada saat yang lain, pemikiran dan kata-kata mereka terbalik-balik, mereka kehilangan sentuhan (touch) dengan realita, dan mereka tidak mampu memelihara diri mereka sendiri, bahkan dalam banyak cara yang mendasar (Susan Nolen Hoeksema, 2004).

Pada tahun 1911, Bleuler & Zugen (Swiss) mengajukan istilah deskriptif yang lebih dapat diterima untuk penggolongan umum dari gangguan-ganguan ini. Ia menyebut skizofrenia atau split mind karena ia berpikir bahwa kondisinya ditandai pertama-tama oleh disorganisasi proses berpikir, kemudian adanya kelemahan koherensi antara pikiran dan perasaan, dan adanya orientasi kedalam diri yang menjauhi (split of) realitas. Keretakan (spliting) tidak melahirkan kepribadian yang ganda (multiple), tetapi berupa keretakan di dalam sisi intelektual, antara intelektual dengan emosi, dan antara intelektual dengan realitas eksternal. Skizofrenia merupakan proses kesatuan atau menyeluruh (unitary).

Gambaran Klinis skizofrenia

Gangguan skizofrenia terkadang berkembang pelan-pelan dan tidak nampak dengan jelas. Dalam kasus-kasus tertentu, gambaran klinis didominasi oleh seclusiveness (perasaan kurang hangat), minatnya makin lama makin lemah terhadap dunia lingkungannya, dan melamun yang berlebihan serta blunting of affect (tidak adanya responsivitas emosional).

Hasil dari proses-proses skizofrenia secara umum dinilai tidak baik, sangat meragukan, karena kebutuhan untuk mendapatkan penanganan (treatment) biasanya tidak ditemukan sampai pola-pola perilakunya benar-benar tampak sebagai perilaku sakit.

Tipe-tipe simtom negatif yang diakui dalam DSM-IV sebagi inti dari skizofrenia adalah: affective flattening, alogia, dan avolition.

a. Affective Flattening

Affective flattening adalah berbagai bentuk reduksi (penurunan atau pengurangan), atau bahkan sama sekali hilangnya respons-respons afektif terhadap lingkungan, terganggu dalam menampilkan reaksi-reaksi emosionalnya Sering juga disebut sebagai blunted affect.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun