Keberhasilan teknologi digital untuk menghasilkan hal-hal yang positif terutama dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat dunia, akan terwujud apabila secara keseluruhan kita dinilai sudah mampu memanfaatkan teknologi ini dengan baik. Paus Benedictus XVI, dalam pesannya menyambut Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-43, 24 Mei 2009 silam, mengatakan, teknologi baru semestinya memberikan jaminan manfaat untuk melayani semua manusia secara pribadi dan komunitas, teristimewa mereka yang kurang beruntung dan menderita.
Disinilah, menurut saya, tujuan utama atau gagasan pokok yang menjiwai insan pers dalam menyampaikan berita atau informasi, seharusnya bertumpu pada prinsip-prinsip pencarian kebenaran dan kebaikan. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat sebagai pengguna media sosial atau yang kita kenal dengan istilah Netizen? Pertama, harus kita sadari bahwa internet atau media sosial hanya sebagai sarana untuk membangun relasi dan komunikasi agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Selain dari pada itu, bahwa hubungan sosial dengan bertatap muka akan memiliki nilai yang lebih mendalam dan jauh lebih bermakna ketimbang hanya di media sosial. Kedua, Jika kesadaran ini sudah bisa kita tanamkan dalam diri kita masing-masing, maka kemampuan analitis kritis kita dalam menyaring berita dan informasi melalui internet seyogyanya dapat kita lakukan. Salah satu caranya menurut Igantius Hariyanto, adalah menjadikan salah satu situs berita online yang sudah teruji keakuratan dan kematangan beritanya sebagai patokan (standar) untuk membuktikan kebenaran dan keakuratan berita di situs berita yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H