Evakuasi Galipoli
Setelah berapa bulan, Kapal Australia menyingkir dari laut Galipoli
Kali ini dentuman meriam terdengar hebat sekali. Aku tahu bahwa kapal perang Ingirs tiba-tiba muncul. Seluruh perwira memberi sinyal akan datangnya gelombang musuh yang paling banyak Untu menduduki.
Aku berbicara dengan Mulazim. Ia tampak tetap tegak dengan badan yang membusung sambil melihat tempat kapal tersebut memuntajkannpeluru. Dua laras besar bergerak mundur kebelakang mengguncang pangkal laras sambil memuntahkan peluru besar dan bersuara melengking.
Kami tahu bahwa mereka akan menyeberang kami hingga malam.
Kapal yang besar tersebut berhenti menyerang kami. Tetapi dalam hitungan enam menit kapal lainnya memulai tembakan lagi..
Aku khawatir kalau setelah penghentian serangan akan ada pasukan yang datang lagi. Aku mengonsentrasikan pikiran pada bunyi peluit.
Sudah banyak bagi kami yang menyerang kami. Aku tidak akan cape menghadapi mereka sehingga mereka akan kalah dalam perang.
Tidak ada perintah penerobosan yang  dilakukan oleh komandan terlebih pasukan sudah sedikit sekali.
Aku sudah mulai curiga dengan tidak adanya pergerakan pasukan dari arah Pasukan Australia namun tembakan terus menerus menghantam kami sehingga kami pun harus berhati-hati kalau mau mencoba untuk  menyerang mereka.
"Mulazim, aku mulai ragu dengan mereka. Di pikiranku yang sedikit, Apakah mereka sudah tidak ada di tempat tersebut?"