Merekapun mencoba menukarkan dan mereka sepakat menukar dua orang tetapi tidak menganggap seorang Gurkha sebagai tawanan dan mereka tidak peduli kalau Gurkha itu mereka tahan atau dikembalikan pada mereka.
Tentu aku geram juga karena mereka menolak untuk menukarkan pasukan Gurkha  dan Australia padahal mereka adalah satu kesatuan perang. Aku sudah mencoba menerangkan dalam bahasa Inggris yang baik namun komandan Australia tersebut tetap menolak pertukaran. Aku pikir untuk membatalkan pertukaran karena tidak ada yang beres. Mereka juga sepertinya tidak menganggap anak buah mereka sehingga tidak peduli dengan orang Gurkha tersebut.
Aku sudah menyarankan mereka agar mereka juga membebaskan pasukan Gurkha karena iu bagian mereka namun mereka  menolaknya. Aku saranakan bahwa mereka juga bagian pasukan Inggris dan tidak bisa terpisah-pisah. Mungkinkah ini sikap mereka yang selalu membeda-bedakan antara bagian yang lainnya yang justru akan merusak persatuan mereka sendiri. Mungkinkah mereka sendiri yang justru mengembangkan sikap rasis sendiri yang menghancurkan mereka sendiri aku tidak tahu hal yang demikian.
 Sniper
Sesudah gempuran yang banyak sekali kami lelah sekali. Seluruh pasukan rebah di dalam dan mencoba untuk berlindung dari serangan musuh dan ada yang berjaga di atas. Â Ada seorang yang tetap berjalan di atas agar tidak ada orang yang masuk ke dalam pertahanan kami.
Aku tidak menulisnya hanya memikirkan untuk mengobati pegal-pegal setelah seharian menghadapi pasukan Gurkha dan Australia. Hampir saja pertahanan kami jebol oleh gempuran pasukan Gurkha. Kegigihan kami menghalangi mereka untuk merebut pertahanan kami. Â
Akhir-akhir ini, mereka meluncurkan serangan yang massif. Mungkinkah mereka seperti mengejar setoran untuk menghancurkan Galipoli. Mereka akan merangsek masuk ke wilayah Turki. Atau ada pilihan lain sebagai pengalihan pada tempat lain. Aku lebih percaya tempat ini menjadi pengalihan.
Berita dari intelejen menyebutkan meraka akan membuat cara lain. Aku tidak peduli kalau mereka mau mundur atau maju. Yang penting saya harus terus menghadapi mereka. Setiap mereka menyerang maka aku akan berikan perlawanan yang sengit.
Daripada memikirkan sesuatu yang belum jelas juga. Aku harus membangkitkan tenaga lagi. Aku berusaha untuk bangkit dengan sisa kekuatan yang ada dan Alhamdulillah aku bangkit dan di sana Abdul Khoir yang masih terjaga juga tetap mengawasi pandangannya kedepan seperti tidak mau ketinggalan untuk menghalau serangan musuh yang selalu mengancam.
"Mereka tidak berhenti-henti dan usaha mereka selalu gagal. Apa lagi yang akan menjadi serangan mereka dengan menggunakan pasukan Gurkha pun tidak membuat mereka menjadi tembus hanya kekelahan besar di pihak mereka"
"Mereka pasti akan gunakan sniper dan berapa korban dari pasukan kita"