"Kemajuan musuh semakin mencemaskan. Katanya sektor 17 juga mendapatkan serangan massif dan banyak yang mati".
Jleb, hati ini kaget karena ia tahu bahwa 17 adalah tempat pamannya memimpin pleton pasukan. Ia mengkhawatirkan apakah pamannya hidup atau sudah mati,
"Tuan, aku meminta maaf sebelumnya jika aku meminta sesuatu", aku memohon dulu untuk mendapatkan Muchtar.
"Hmm.. pasti kau sedang mencari pamanmu Muchtar "
Aku menjadi malu karena sebelumnya ia mempersilahkan aku untuk ke sektor 17 namun aku menolaknya sekarang aku malah mau mencari kabar di sana tetapi Mulazim Ilham tidak menunjukkan perubahan .
"Baiklah aku akan menelpon salah satu kolegaku yang bernama Mulazim Mursyi dari sektor 17 mungkin ia akan membantuku.
Ia langsung memutar telepon pada sektor 17. Ia menunggu balasan dari sana namun tidak ada yang terdengar jawaban.
"Hallo "
Aku menjadi semangat karena mendenar ada jawaban di balik telepon tersebut .
"Siapa di sana?"
"Aku Mulazim Hasan dari sektor 17"