Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Ismail the Forgotten Arab Bagian ke Tujuh Belas

4 Agustus 2017   07:02 Diperbarui: 4 Agustus 2017   07:05 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Parit yang dalam

Dalam peperangan parit (trench warfare) ini semua pihak saling menyerang melalui parit. Konon katanya pertempuran parit ini di mulai oleh orang-orang Persia. Jika mereka dikepung oleh bangsa lain maka mereka akan mebuat parit dengan menggali tanah yang ada di sekitar perkampungan mereka.

Perang Khondaq atau perang parit di zaman Nabi yang menggunakan parit mendapatkan usul dari Sahabat Nabi yang berasal dari Persia Salman Al Farissi. Rasulullah segera memerintahkan penggalian parit tersebut beramai-ramai. Parit yang dibuat lebar sekali sehingga para kafir Mekkah tidak sanggup untuk melompati parit yang luas tersebut.

Perbedaan dengan zamanku, aku menggunakan lubang untuk tempat bertahan bukan untuk menghindari musuh agar masuk ke tempat kami. Parit akan melindungi kami dari tembakan peluru. Sehebat apapun peluru pada zamanku tidak mampu membembus tanah yang tebal ini. Hadangan yang lain adalah bom. Yah, bom yang ditembakkan dari meriam-meriam artileri yang berada di pantai. Memang bom ini jarang masuk ke dalam parit kalau masuk tentu saja akan membunuh orang yang dalam parit tersebut. Meriam bergerak mendatar sehingga dengan mudah ia menghantam lubang parit.

Sekarang pasukan musuh sudah menempatkan Howitzer.  Howitzer akan memuntahkan proyektil yang bergerak seperti parabola. Ia terbang keatas terlebih dahulu dan kemudian mereka akan menghantam lubang yang ada. Aku ingat pasukan yang sedang berlindung dan menunggu serangan musuh yang gencar terkena hantaman proyektil meriam. Peluru datang dari atas seperti rajawali yang turun menyambar kelinci kemudian meledak. Aku melihat di sampingku dan menimbulkan asap yang lebat. Sketeika mereka tidak tidak bergerak  sama sekali.

Oleh karena itu Essad Pasha sudah mernyuruh untuk membuat parit lebih dalam lagi. Kau belum melihat Essad Pasha namun katanya beliaulah yang sangat berjasa dalam perang di dalam parit ini. Ia mengatur para komandan resimen untuk membuat garis pertahanan di Galipoli tersebut dan perintah tersebut diteruskan pada komandan lapangan.

Pada awal-awal pembuatan parit kami berlidung di balik karung yang berisi pasir dan dengan hati-hati kami menggali. Peralahan-lahan sebab tanah Galipoli mengandung banyak sekali batu.

Pada awal pertama kami sangat nyaman dalam lubang tanah tersebut karena mereka sulit menembaki kami namun mereka juga tidak tinggal diam untuk melindungi mereka, tentara dikerahkan untuk menggali lubang di tempat mereka juga. Pasukan mereka banyak yang mati ketika mencoba menggali tanah di sana karena mereka menjadi sasaran yang mudah bagi kami. Tetapi terbunuhnya mereka menjadi mereka lebih banyak lagi sebab yang datang melalui kapal banyak sekali.

Mereka mempunyai perisai berupa tembakan artleri yang membuat kami menjadi enggan untuk menembak mereka. Salah-salah kamilah yang menjadi korban tembakan artileri mereka.

Kini tembakan mereka semakin akurat dan aku khawatir pasukan mereka semakin membunuh prajurit kami yang hanya separuh ini. Kalau satu kompi pasukan mereka datang kami tidak akan banyak untuk melawan mereka. Letnan sampai kesal dan akan menarik mundur. Aku pikir ada yang membiarkan orang-rang Arab ini terbunuh oleh serangan musuh.

Mereka membiarkan kami tanpa pasukan yang memadai dan bahkan kami hanya berbekal pasukan relawan termasuk diriku meski aku mendapatkan pangkat Onbassi atau kopral. Mulazim juga sudah setuju untuk memperdalam parit hanya saja ia kekurangan orang namun ia akan membagi jadwal sedikit-sedikit menggali untuk mendapatkan hasil yang berbukit katanya. Ia akan menyuruh tiga orang dan menggilir setiap waktu untuk beberapa jam aku pikir ini juga kegiatan refressing daripada diam terus.

Kini aku mengatur jadwalnya sebelum sersan yang lain datang untuk mewakili. Aku akan mendata dan menyatakan kesediaan yang bekerja malam atau bekerja siang. Jika Mereka mau kerjanya malam maka akan aku berikan namun jika semuanya ingin kerja malam maka aku harus mengundinya terlebih dahulu.

Mungkinkah kami bukan prioritas.

Hal ini sempat menganggu pikiranku. Kalau batalion kami mungkin bukan prioritas karena garis pantai kami kurang strategis. Kalau mereka melalaui jalur kami mereka harus melawan kontur daerah yang sangat tidak bersahabat bagi kami. Sebaiknya di sektor lain menghadapi serbuan bukan hanya pasukan Australia dan New Zealand melainkan juga Inggris dan sekutunya Perancis. Bahkan mereka memasukkan pasukan Gurkha yang terkenal akan serangannya yang bagai angin topan.

Saya tidak peduli ini penting atau tidak namun bagiku semuanya ini harus kulakoni dengan sebaik-baiknya. Aku harus mengahalangi setiap prajurit Australia yang melewati perbatasan kami. Jangan membiarkan mereka untuk mendapatkan atau sampai mereka satu bars peratahanan kami. Kalau mereka mendapatkan satu baris saja mereka kan terus merangsek hingga kami akan mundur ke gunung. Merebut satu jengkal di medan ini berat sekali bahkan untuk keluar dari sana saja rasanya sulit sekali. Peluru berdesingan di setiap waktu, Mereka sengaja untuk membuat teror dari markas mereka agar kami tidak mencoba untuk menyeberang.

Pasukan Australia juga tidak sehebat di garis pertahanan lain. Meski mereka seringkali menyerbu mereka tidak terlalu ngotot. Aku juga ragu antara terlalu ngotot atau memang orang-orang tersebut sengaja mengalihkan perhatian kami. Dalam perang memang ada strategi pengalihan yang mengira mereka akan merebut satu tempat namun mereka merebut tempat yang lain.

Tetapi aku pikir pasukan Australia juga sama seperti pasukan Arab di Utsmaniyyah yang sebenarnya tidak memiliki pekerjaan sebagai prajurit. Dari kami yang prajurit saja hanya dua orang yakni orang Bulgaria dan satu lagi seorang prajurit Arab. Ia mempunyai pengalaman dalam menjaga markas di Damaskus. Ia bukanlah seorang kombatan namun ia ditugaskan di tempat ini .

Mereka belajar sedikit demi sedikit dari peang. Dari mengisi peluru dan menembakkan sehingga mereka menjadi lebih terampil dan beprengalaman di lapangan. Kesalahan yang sedikit demi sedikit berkurang. Mereka menjadi orang yang sangat ahli dalam bertempur dalam sebulan terakhir perang ini. Ada yang menjadi penjahit pakaian yang kini bisa memasang pelusur senapan mesin. Aku tetap memilih memakai Mausser selain sebagai seorang wakil komandan dan juga kepala grup aku bisa mengatur anak buah kalau sata menggunakan senapan mesin maka aku tidak akan bisa untuk mengatur naak buahku karena berada dalam tempat yang terpisah.

Kalau kita bekerja harus ihsan. Begitulah ayahanda Abdurrahaman mengatakannya pada kami. Di tempat mana saja kami harus berbuat yang terbaik dan di tempat ini saya juga berbuat yang baik menjaga pertahanan. Kita tidak boleh mengecilkan pasukan musuh meski setara atau dibawah kita.

Kegagalan mereka dalam merebut ini bisa jadi ini bisa memicu mereka untuk lebih bersemangat lag untuk menyerang kami dan suatu saat ketika kami lengah dengan pasukan yang banyak pula mereka bisa merebut tempat ini.

Aku bertekad mereka tidak akan bisa untuk merebut tempat ini berapapun harganya. Letnan terlebih lagi tidak akan mundur untuk perang ini terkecuali ia disuruh atau memiliki strategi yang lain. Terlebih lagi prajurit Arab karena mereka yakin mereka akan dijajah oleh bangsa Barat jika Turki dikuasai bangsa asing.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun