Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Syamsun Bertemu Phileas Fogg Bagian III

19 Februari 2017   10:00 Diperbarui: 19 Februari 2017   11:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi Mesir memeriksa kami dan ruapanya mereka tdiak curiga dengan kami. Kami menaiki trem yang didalamnya terdapat sekita enam orang Mesir. Mereka duduk di bagian depan dan mereka saling berdiskusi. Rupanya mereka mendiskusikan mengenai buronan Inggris yag akan mengelilingi dunia selama 80 hari. Gawat. Mudah-mudahan tidak ada gambar Mr Fog karena akan berabe kalau mereka mengetahuinya.

Trem kami berjalan dan aku melihat sekelilingnya. Mereka tidak akan mencurigai diriku karena aku seorang Turki yang wajahku hanya sedikit berbeda dengan wajah orang Mesir tidak seperti kedua teman baruku yang mempunyai wajah Eropa. Mereka bisa menarik perhatian orang Mesir. Aku melihat sebuah trem yang berjalan berbalikan.

Aku peringatkan bahwa ada detektif Fix yang ada di trem. Keduanya menuduk. Aku melihat di samping Fix dan tampaknya ia tidak mencurigai diriku.

Tetapi begitu aku balik menghadap trem, aku lihat tremnya berhenti. Trem berhenti bukan pada statiun trem menandakan ada yang mencurigai kami. Aku melihat dari belakang Fix dengan geram mengejar trem kami dan meminta petugas trem menghentikan trem kami.

Untung saja supir trem tersebut tidak mendengar teriakan Fix dan ia justru membunyikan lonceng trem dengan keras ssekali ketika melewati jalan raya. Ia semakin asik untuk menjalankan trem tersebut. Aku beryukur  detektif Fix tidak “berhasil” menangkap kami.

Tiba-tiba trem harus berhenti karena perlintasan kereta api, Aku melihat Fix masih mengejar kami. Kini ia mengendarai sepeda onthel mengejar kami. Ia sudah hampir tiba dan ditemani oleh tiga orang polisi mesir. Kami harus turun di tempat tersebut.

Kami bersembunyi di tempat dekat dengan pelabuhan.Aku melihat fix sudah measuki trem tersebut dan ia memerahai petugas tremtersebut. Paspetou semakin cemas karena ia melihat jam semakin menunjukkan jam dua siang yang berarati pemberangkatan sekitar 10 menit lagi. Aku jugatidak bisa bergerak dan menunggu saja apakah Fix akan keluar dari trem tersebut hampir saja Fix memukul petugas trem namun polisi mesir melerai orang besar tersebut.

Merekapun menyuruh trem berjalan dan menuju pelabuhan. Fix tampaknya penasaran dengan Phileas Fog. Kamipun segera keluar dari persembunyian. Sepeda yang ditinggalkan oleh Fix dan polisi kami gunakan.

“Ini lumayan akan cepat untuk membantu kalian tepat waktu di pelabuhan” . Kami mengowes sepeda tersebut dan mereka menemukan jalan yang menuju tempat pelabuhan. Kamu tidak mungkin melewati jalan utama. Serombongan pasukan Khedive Mesir sudah berada di depan dengan senjata laras panjang. Mereka mengenakan seragam berwarna hitam dan topi tarbus berwana merah terang .

Kami tidak mungkin untuk menunggu sampai malam karenanya mereka harus mencari jalan lain. Kami memutar jalan dan jangan sampai ada yang mencurigai kami. Kami berada di samping tembok yang tebal sekali.

Aku mengendap melihat apakah ada penjaga. Ternyata tidak ada. Kami langung meloncat di tembok. Aku tidak kesulitan sama sekali untuk melompati tembok tersebut karena aku terbiasa. Aku melontarkan badanku dan kini Phileas Fogg. Phileas tidak sulit untuk melwati tempat tersebut. Ia juga mudah namun ada seorang penjaga yang mendekati tempat mereka aku berbisik dan kami bersembunyi di sebuah gudang. Paspetou tingal di belakang. Aku khawatir orang tersebut akan menemui kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun