Sesuai arahan Harran Pasha merka kini sudah sampai di ibukota Wilayah Mesir. Meski negeri Vassal Khalifah Utsmaniyah, rasa-rasanya negeri ini sudah Inggris sekali. Pengangkatan Ibrahim Pasha yang tidak lain adalah perwira Utsmaniyyah menjadi bukti nyata pengaruh Inggris yang kuat di Mesir. Turki sebenarnya merasa risih dengan adanya wali mereka yang loyalitasnya diragukan di Mesir. Ada indikasi dan sepertinya bukti yang cukup kuat bahwa Mesir akan berdiri sendiri dengan bantuan Inggris.
Kami harus bertemu dengan Konsul Inggris sesuai arahan dari Harran Pasha. Kami akan berdiplomasi dengan mereka untuk mendikusikan perkembangan diBulgaria.
Kami memasuki kantor Konsul Inggris Raya yang didepan dikawal oleh dua orang prajurit Inggris dengan topi yang terbuat dari bulu yak. Bendera Inggris berupa garis silang di enam penjuru dengan tepi putih serta warna biru yang menjadi dasaranya berkibar di atas langit.
Kami memasuki ruang konsul. Seorang atase Inggris mempersilahkan kami untuk duduk. Datanglah seorang atase intel yang bernama William Mc Namara. Tanpa menunggu satu menit aku memulai pembicaraan.
"Sesuai dengan kawat diplomatik uang pimpinan kami telah kirim kami hendak menyelidiki kebenaran mengenai kapal musuh yang telah menghancurkan Bulgaria. Saya sebagai orang Turki memberikan penegasan bahwa kami sama sekali tidak terlihat upaya sadis tersebut. Kami juga tidak mempunyai tekhnologi Seperi itu."
"Tetapi apa  yang kalian telah utarakan sepertinya berbeda dengan kenyataan sebab kami melihat begitu banyak warga Kristen yang terbunuh dalam serangan tersebut"
"Betul, namun kau harus tahu bahwa warga kami yang muslim banyak yang terbunuh aku menghitung setidaknya ada sekitar 505 atau sekitar 89 keluarga yang terbunuh dalam serangan tersebut"
"Baiklah, jika demikian akan saya pertimbangkan. Saya akan memberitahuan perihal ini pada negeri kami. Jika benar maka kami akan mendukung kalian dalam menghadapi Rusia"
"Tentu saja kami ingin mengetahui siapa yang ada di balik penyerangan tersebut?", tanya Ridwan Bey
"Kami tidak tahu soal itu", si konsul Inggris tetap berkata dengan tegas.
"Aku yakin bahwa kalian memiliki intelejen yang terbaik di dunia. Kalian mampu mengetahui keberadaan musuh yang mungkin saja telah menyerang kami", aku mendesak atase tersebut.