Meliat kejadian itu tentara Salib pun kacau balau. Hal ini tidak disia-siakan oleh Qomarudin. Ia memanahi pasukan musuh yang mencoba menghindar dari menara berjalan mereka. Sementara dengan cepatnya api menjalar di sekujur menara berjalan .
Suara jeritan teriak terdengar di dalam menara berjalan dan mereka yang di dalam berusaha keluar dari menara yang tertutup rapat tersebut. Ada seorang prajurit yang terbakar berusaha keluar dari menara berjalan dengan tetap memegang pedang dan perisainya berusaha menjauhi menara berjalan. Para pemanah Salib tidak menolongnya sebab mereka terkena hujanan panah garnisun Qamaruddin.
Para prajurit salib segera lari tunggang langgang menjauhi benteng Akko. Musanna langsung sujud Syukur di atas benteng tersebut. Qomaruddin meneriakkan takbir dan diiukti oleh prajurit prajurit lainnya.
Gelak tawa yang mengema berganti dengan jeritan yang mengerikan yang menusuk angkasa. Api terus berkobar di benteng berjalan tersebut dan tidak ada yang mencoba untuk memadamkan api tersebut. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H