Mohon tunggu...
Andre Zalukhu
Andre Zalukhu Mohon Tunggu... Penulis - Miracle 24

Penulis berprofesi sebagai Digital Marketer di salah satu perusahaan otomotif di Kota Medan. Hobi mendengar lagu-lagu indie folk dan senang berpetualang di alam absurditas kata.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari ke-BMan Jadi Ke-DMan, IndiHome Jadi Andalan

13 Mei 2023   19:57 Diperbarui: 13 Mei 2023   19:58 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nama perusahaannya disensor dulu ya, hehe (Dok. Pribadi)

Sulit rasanya memisahkan akses internet dengan internet provider yang satu ini: IndiHome. Salah satu anak usaha Telkom Indonesia yang telah memberi andil besar bagi perkembangan digitalisasi di tanah air. Pun bagi penulis, IndiHome turut berjasa secara pribadi.

Semuanya dimulai saat penulis masih SMP, sekitar tahun 2011 silam. Kebutuhan akan internet menjadi hasrat yang tidak tertahankan. 'Stay Hungry, Stay Foolish', kutipan kalimat populer Steve Job tersebut menggambarkan bagaimana antusiasme penulis dan 'bocil-bocil' di masa itu yang sangat getol mengeksplorasi internet. Gegap gempitanya membuat masa remaja jadi lebih ceria. Meski cara setiap orang berbeda dalam merayakan era baru 3.0 tersebut.   

Di saat orang lain datang untuk nge-game dan memang hampir semua warnet pinggir jalan berkonsep 99% game oriented, penulis malah berkutat di depan browser chrome sambil mengeksplorasi berbagai kata kunci di Google. Entah itu tentang siapa orang terkaya di dunia, trik sulap Deddy Corbuizer (ya saya ngefans sama Pak Letkol Tituler ini) sampai dengerin sampel suara hantu di Youtube yang mana di masa itu kepolosan membuat apa saja tampak orisinil.  

Dengan banyaknya refrensi di internet, penulis bingung mau melakukan apa. Ibaratnya BM (banyak maunya), jari telunjuk mengklik kursor dengan kecepatan ultrasonik. Lompat dari satu halaman ke halaman lainnya. Lihat banyak kreator bikin fanspage Facebook, akhirnya ikut-ikutan juga. Lihat orang ngeblog untuk ngejar cuan dari adsense, penulis pun belajar caranya. Lanjut gabung ke forum-forum jual-beli ngebahas cara jadi reseller atau internet marketer. Klik iklan sana-sini, buka situs A-Z, pokoknya belajar apa saja yang menarik. 

Bahkan saking BM-nya, gara-gara nontonin skill Lionel Messi dan CR7 di Youtube, penulis pun belajar tutorial dribbling bola, siapa tau bisa dipraktekin waktu tanding lawan anak gang sebelah. Meskipun ujung-ujungnya bukan dribbling bola ke gawang lawan, malah ke gawang sendiri. Haha.  

Penulis pun terus mengeksplorasi semuanya sampai masuk ke perkuliahan. Dan sekali lagi, tetap dari warnet yang sama. Pulang-pergi ke warnet yang itu-itu saja. Tapi yang sedikit menganggu sejak awal adalah karena itu warnet gaming, keheningan dan rasa privasi sulit ditemukan.  

Kenapa gak coba pasang WiFi di rumah?

Orang tua penulis sejak awal sudah coba cari info bahkan menghubungi salesnya sejak 2016. Cuma memang di tahun tersebut belum ada internet provider yang punya tiang jaringan di gang rumah.

Dan asli, ini gak bohong. 

Padahal lokasi penulis itu ada di Kota Medan (meskipun agak pinggiran), tapi belum ada internet provider yang bisa masuk ke sana. Penetrasinya masih belum merata. Penulis pun harus menunggu sembari terus pulang-pergi warnet setiap harinya, belajar hal-hal baru.

Beruntungnya, di 2018 penulis ikut dalam salah satu event yang diselenggarakan oleh IndiHome dan Telkom Indonesia. Kalau tidak salah event tersebut berupa kompetisi marketing tingkat mahasiswa dan talkshow yang berhubungan dengan IndiHome.

Karena bertepatan di hari Pahlawan Nasional, penulis dan tim pun berkesempatan mengikuti event hiburan berupa cosplay dan keluar sebagai juara kedua. Hehe. 

Penulis waktu cosplay di hari Pahlawan 2018 bersama IndiHome dan Telkom Indonesia (Dok. Pribadi)
Penulis waktu cosplay di hari Pahlawan 2018 bersama IndiHome dan Telkom Indonesia (Dok. Pribadi)

Nah, di sela-sela waktu itu, penulis sempetin konsultasi sama tim IndiHome yang ada di sana dan memang tiang jaringan bisa dipasang seandainya ada beberapa rumah yang mau pasang sekaligus. Lagi-lagi, strategi itu mengalami kebuntuan karena tetangga belum merasa butuh WiFi di rumahnya.

Sampai tibalah di awal 2020 yang ditandai dengan fenomena pandemi covid-19 skala global. Program pemerintah yakni 'Stay At Home' membuat penulis harus berada di rumah untuk jangka waktu yang panjang.

Tapi dimana ada cobaan, di situ juga pasti ada titik terang. Karena pembatasan tersebut, rumah-rumah lain pun sepakat untuk mendirikan tiang jaringan WiFi dan akhirnya IndiHome bisa masuk ke gang rumah kami. Akhirnya...

Mimpi untuk punya WiFi sendiri di rumah akhirnya terjawab.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)

Penulis pun makin produktif berkarya, mulai dari menulis secara freelancer, belajar mengenai SEO, sampai menjadi asisten salah satu selebgram di Kota Medan yang fokus pada dunia pemberitaan (namanya dirahasiakan ya).

Untungnya karena pakai IndiHome, penulis jadi gak takut kuota kena limit, gak takut buffering, dan pastinya gak mikirin soal biaya bulanan yang terbilang hemat. Apalagi kini keheningan dan privasi jadi nilai lebih. 

Tidak sampai enam bulan kemudian, lewat produktivitas penulis yang ngebut selama pandemi covid-19 akhirnya penulis direkrut menjadi digital marketer di sebuah perusahaan otomotif bonafit di Kota Medan pada akhir tahun 2020.

Nama perusahaannya disensor dulu ya, hehe (Dok. Pribadi)
Nama perusahaannya disensor dulu ya, hehe (Dok. Pribadi)

Work From Home (WFH) selama masa-masa itu pun jadi lebih tenang karena jaringan IndiHome yang cepat dan stabil.   

Kini penulis sudah genap 2,5 tahun jadi digital marketer atau 'digital man' (DMan) dan sudah menjadi senior dengan tim sendiri.

Yang teranyar, saat ini penulis dalam proses peluncuran novel dengan salah satu Tiktokers tanah air yang dikenal karena hobinya meninju pohon pisang.

Coba tebak siapa namanya... (Dok. Pribadi) 
Coba tebak siapa namanya... (Dok. Pribadi) 

Juga saat ini penulis dalam proses membangun startup digital yang berbasiskan CRM (Customer Relationship Management). Yang lagi-lagi, riset UI/UX dan beragam testing error websitenya menggunakan jaringan IndiHome yang sampai saat ini penulis belum pernah mengalami kendala berarti selama penggunaannya. Kalau gak percaya, kita tanya salesnya, ayok.

Memang tidak berlebihan kalau internet telah memudahkan hidup penulis. Internet adalah dasar dimana penulis belajar, dan hulu dari kreativitas itu berlabuh. Hitam putihnya proses itu terpatri bersama jaringan IndiHome yang cepat dan hemat.

Tapi yang perlu digarisbawahi adalah semua itu bermula dari rasa penasaran atau ke-BMan.

Ya, kamu memang harus punya rasa penasaran yang tinggi. Dan puaskan rasa penasaran itu dengan terus belajar via internet. Jika IndiHome bisa membantu penulis dari ke-BMan jadi ke-DMan, tentu dia bisa menolong kamu menjadi 'superman' di bidang yang kamu tekuni.

Mungkin penulis tidak akan bisa seperti Lionel Messi dan CR7 yang menjadi 'goat' karena sepakbola. Gabungan bakat bermain sepakbola, dan fisik yang tangguh adalah dua hal yang penulis tidak miliki. Namun tidak perlu berkecil hati. 

Karena satu hal yang pasti, jika kamu menggabungkan IndiHome dan karya kreatif yang tekun, maka kamu juga bisa menjadi 'goat' di masa depan dengan caramu sendiri.

Ya IndiHome, jadi andalan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun