Beruntungnya, di 2018 penulis ikut dalam salah satu event yang diselenggarakan oleh IndiHome dan Telkom Indonesia. Kalau tidak salah event tersebut berupa kompetisi marketing tingkat mahasiswa dan talkshow yang berhubungan dengan IndiHome.
Karena bertepatan di hari Pahlawan Nasional, penulis dan tim pun berkesempatan mengikuti event hiburan berupa cosplay dan keluar sebagai juara kedua. Hehe.Â
Nah, di sela-sela waktu itu, penulis sempetin konsultasi sama tim IndiHome yang ada di sana dan memang tiang jaringan bisa dipasang seandainya ada beberapa rumah yang mau pasang sekaligus. Lagi-lagi, strategi itu mengalami kebuntuan karena tetangga belum merasa butuh WiFi di rumahnya.
Sampai tibalah di awal 2020 yang ditandai dengan fenomena pandemi covid-19 skala global. Program pemerintah yakni 'Stay At Home'Â membuat penulis harus berada di rumah untuk jangka waktu yang panjang.
Tapi dimana ada cobaan, di situ juga pasti ada titik terang. Karena pembatasan tersebut, rumah-rumah lain pun sepakat untuk mendirikan tiang jaringan WiFi dan akhirnya IndiHome bisa masuk ke gang rumah kami. Akhirnya...
Mimpi untuk punya WiFi sendiri di rumah akhirnya terjawab.
Penulis pun makin produktif berkarya, mulai dari menulis secara freelancer, belajar mengenai SEO, sampai menjadi asisten salah satu selebgram di Kota Medan yang fokus pada dunia pemberitaan (namanya dirahasiakan ya).
Untungnya karena pakai IndiHome, penulis jadi gak takut kuota kena limit, gak takut buffering, dan pastinya gak mikirin soal biaya bulanan yang terbilang hemat. Apalagi kini keheningan dan privasi jadi nilai lebih.Â
Tidak sampai enam bulan kemudian, lewat produktivitas penulis yang ngebut selama pandemi covid-19 akhirnya penulis direkrut menjadi digital marketer di sebuah perusahaan otomotif bonafit di Kota Medan pada akhir tahun 2020.