"Jika pemenang harus sedikit, lalu apa yang dicari dari diri seorang pengusaha?"
Persaingan di dunia kerja dan usaha semakin sengit. Lulusan kampus pun dituntut untuk beradaptasi dengan segala perubahan. Apalagi di era digital sekarang, dimana transisi terjadi hampir di setiap lini kehidupan.
Jika kamu ingin bertahan di era ini dan sedang mencari tempat untuk kuliah, maka yang harus kamu cari bukan lagi sekedar 'pendidikan' namun 'ekosistem pendidikan' yang mendukung.
Semua itu bisa kamu temukan di Politeknik WBI. Â
Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI) adalah kampus entrepreuner di Sumut berdiri sejak 2015, didirikan oleh Martua Sitorus (Founder Wilmar Group) salah satu pengusaha besar (konglomerat) di Indonesia.
Kampus ini menjadi karya besarnya untuk membangun bangsa lewat generasi muda yang gemar berwirausaha.
Lalu, apa yang Politeknik WBI bisa tawarkan untukmu?
1. Fasilitas Belajar Yang Mumpuni
Untuk investasi SDM-nya, Politeknik WBI tidak main-main.
Terdiri dari lima prodi, yakni: 1. Akuntansi Perpajakan, 2. Manajemen Pemasaran Internasional, 3. Agribisnis Hortikultura, 4. Pengelolaan Konvensi & Acara dan 5. Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, setiap prodi didukung oleh fasilitas belajar yang mumpuni. Â
Ruang belajar yang nyaman dan lab computer dengan high speed internet, hadirnya perpustakaan (BI Corner), ruang bermusik, ruang keagamaan, sampai Mini Theater tersedia untuk mahasiswanya.
Khusus untuk prodi Agribisnis Holtikultura tersedia Laboratorium Kultur Jaringan sampai lahan pertanian siap pakai.
Ada juga fasilitas auditorium sebagai tempat praktik untuk Prodi Pengelolaan Konvensi Acara, loh.
2. Mendukung Kampus Merdeka
Di Politeknik WBI, sejalan dengan semangat kampus merdeka, mahasiswa tidak hanya diajarkan kemampuan dasar sebagaimana jurusannya, namun diberi kesempatan mempelajari hal lain sesuai minatnya.
Politeknik WBI telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan lokal dan nasional untuk program Kampus Merdeka.
Bahkan sebelum program Merdeka Belajar diselenggarakan, Politeknik WBI juga sudah menghidupi filosofi tersebut dengan mengoptimalkan minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Contohnya ada Susi Susanti, mahasiswi Prodi Akuntansi Perpajakan yang menjadi founder E Studio Chingu (media pembelajaran berbasis digital) atau Jamik, mahasiswi Prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara yang menjadi founder I-can (bisnis kuliner), yang meskipun lintas jurusan dengan apa yang mereka kerjakan, namun tidak menghalangi kreativitasnya. Â
3. Konektivitas Menuju Entreprenuership
Di dalam entreprenuership termuat kolaborasi dan kreativitas. Â
Dari sisi kolaborasi, Politeknik WBI sering mengundang pegiat usaha digital dan non digital di Kota Medan & sekitarnya untuk berbagai pengalaman dan testimoni seputar relevansi bisnis dan akademik.
Tak hanya itu, WBI sering menyelenggarakan workshop mengenai wirausaha di akun instagramnya yang bisa kamu ikuti di @politeknikwbi dan youtube channelnya: 'Politeknik WBI' sehingga mahasiswa bisa terus termotivasi. Â
Sedangkan dari sisi kreativitas, dukungan konkret hadir melalui Pusat Inisiatif Bisnis WBI, yang salah satunya menerapkan program ventura dimana usaha mahasiswa yang berpotensi akan di-inkubasi dan disponsori hingga belasan juta rupiah.
Tersedia juga WBI Store yang menjual karya-karya mahasiswa WBI sehingga kampus tidak hanya berteori, melainkan menjadi gambaran pertama kreativitas mahasiswanya. Â
4. Menjadi Kampus Berskala Nasional Â
Sejalan dengan motto dari Politeknik WBI yakni "Nurturing Entrepreneurs, Empowering Nation", proses pemberdayaan mahasiswa oleh Politeknik WBI mencakup dari Sabang sampai Merauke.
Meski terletak di Sumatera Utara, mahasiswa yang berkuliah di sini terdiri dari latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda, loh.
Jadi, kamu yang berasal dari luar provinsi Sumatera Utara tidak perlu ragu untuk mendaftar, karena Politeknik WBI sedari awal disiapkan menjadi kampus untuk semua.
5. Tersedianya Beasiswa Untuk Mahasiswa Baru dan Tingkat Lanjut
Beberapa beasiswa yang tersedia di Politeknik WBI antara lain PPA (Peningkatkan Prestasi Akademik), KIP Kuliah, beasiswa Yayasan Murni Sadar, hingga yang berasal dari CSR Wilmar Group Indonesia.
Ada juga beasiswa 50% untuk prodi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak WBI, yang baru buka tahun 2021 ini. Â
Penasaran? Langsung saja hubungi contact person-nya melalui instagram di @politeknikwbi.
Penutup
Nah, itu tadi lima poin penting kenapa kamu harus kuliah di kampus vokasi: Politeknik WBI.
Politeknik WBI memang tidak menjamin 'The Next Martua Sitorus'Â lahir dari pintu gerbangnya, karena dalam persaingan pasar, tidak semua pengusaha akan jadi pemenang.
Namun pengusaha muda yang 'kompetitif' itulah yang akan bertahan dan sedang dipersiapkan oleh Politeknik WBI lewat fasilitas, ilmu, koneksi dan penguatan mindset-nya.
Jika kamu memahami visi dari Politeknik WBI, berarti kamu bisa menjawab pertanyaan paling awal dalam tulisan ini.
Dan jika kamu orangnya, kamu tau harus mendaftar kemana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H