Durian runtuh kok ditolak?Â
Ah, apapun lewat. Yang penting terbang.
Ok. Bagian paling mendebarkan: Menunggu.
Menunggu tiket dikirim, menunggu hotel dipesan.
Dan saya asli takut. Takut kalau acaranya dibatalkan, takut kalau tiba-tiba cuma kena prank. Karena kan tak lucu kalau semua sudah memberi selamat, eh ternyata cuma prank. Bisa copot lutut ini.
Tapi semua kekhawatiran itu sirna bagai kabut laut dihapus angin. Dua tiket dengan format PDF meluncur anteng ke kotak pesan.
Perjalanan ke JakartaÂ
Lagu ' Si Jali-jali' berputar di headset mengiringi perjalanan saya selama dua jam di Bus Damri malam dari Bandara Soetta ke hotel di daerah Ragunan. Saya tak menyangka bisa ke sini lagi. Terakhir saya kemari tanggal 11-13 April 2019 lalu. Waktu itu saya diundang juga oleh Youtubers Jalan Tikus ke Jakarta dan semua biaya juga mereka yang menanggung. Enak ya, jadi orang kreatif. Hehe. Â
Saya dijadwalkan satu penginapan dengan Mas Ade. Dia masih SMK di Telkom. Salut melihatnya. Masih muda tapi sudah berkarya.
Saya tiba di hotel jam 12 malam. Sudah tengah malam dan perut belum makan apapun dari tadi sore. Saya pesan saja via ojol dan makan di hotel. Saya chat Mas Ade yang berada di kamar sebelah, dan sepertinya memang beliau sudah tidur.