Tetap ada kemungkinan orang-orang lama Kompasiana yang mengisi posisi itu sebagai bentuk apresiasi akan dedikasinya selama ini mengisi rubrik-rubrik Kompasiana dengan antusias.
Namun ternyata tidak.
Penilaiannya benar-benar objektif.Â
Bahkan pemenang kedua kategori pelajar/mahasiswa Mas Ade juga sama nasibnya seperti saya. Ini adalah tulisan pertama kami.
Maka, saya kaget bukan main. Kaget sekaligus bersyukur bahwa masih ada harapan bagi penyelenggaraan kompetisi literasi di negeri ini yang objektif dan transparan seperti Kompasiana. Ehem.Â
Pupil mata saya membesar dan me-refresh halaman pengumuman itu berulang kali untuk meyakinkan diri sendiri bahwa orang yang namanya ada di halaman pengumuman  itu memang Andre Zalukhu yang beralmamater kuning, Andre Zalukhu yang jerawatnya tipis, Andre Zalukhu yang kumisnya semi klimis, Andre Zalukhu yang berwajah manis dan Andre Zalukhu yang memang baru pertama kali menulis di Kompasiana. It's me. Yeaah!Â
Karena jujur, sejak awal saya terjun ke Kompasiana karena tergiur dengan lomba-lomba blognya. Saya sudah sering pantengin, namun entah mengapa baru kompetisi Agri Writing Competition Kementan 2019 ini lah yang membuat saya terpincut dan akhirnya memberanikan diri untuk ikut.
So, thanks for God!Â
Alasan kedua adalah bagian administrasi. Pada halaman tersebut pemenang wajib mengkonfirmasi ke panitia maksimal lima hari sejak pengumuman itu dibuat. Saya lemas, dong. Itu pas banget hampir lima hari.Â
Nah, malam itulah orang tua benar-benar menunjukkan kedewasaannya. "Jangan ditunda lagi!"Â