Mohon tunggu...
SITUMORANG YOSUA
SITUMORANG YOSUA Mohon Tunggu... Akuntan - To celebrate life, to do something good for others

Writing is living in eternity. Your body dead, your mind isn't.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Change Agent: Sebuah Langkah Konkret untuk Membuat Perubahan

6 Agustus 2023   09:22 Diperbarui: 6 Agustus 2023   09:27 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kementrian BUMN secara resmi merubah slogan BUMN Untuk Negeri menjadi AKHLAK pada tanggal 1 Juli 2020. Slogan ini diharapkan menjadi penyegaran sekaligus penyeragaman di lingkungan Kementrian dan BUMN yang menjadi 'anak asuh' nya. 

BUMN, yang sebelumnya memiliki slogan masing-masing, diseragamkan menjadi satu. Misalnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA. Sebelum dikenalkan pada AKHLAK, WIKA memiliki nilai yang diakronimkan sebagai ACE, yaitu Agility, Caring, dan Excellence.

ACE, diharapkan menjadi panduan perilaku bagi seluruh insan WIKA di lingkungan kerja. Agility, menuntut setiap pegawai untuk cepat dalam bertindak. Caring, menekankan setiap insan WIKA untuk memiliki sikap peduli, secara khusus ditempat kerja, dan secara umum dengan seluruh stakeholder. 

Excellence, menjadi pedoman agar insan WIKA memberikan hasil kerja dengan kualitas terbaik, karena banyak proyek-proyek pemerintah yang diamanahkan kepada WIKA untuk 'diterjemahkan' bagi kemaslahatan orang banyak, sehingga kualitas terbaik menjadi harga yang tidak dapat ditawar.

Semua nilai-nilai baik tadi 'dilebur' menjadi core value baru, yaitu 'AKHLAK'. AKHLAK, yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, menjadi suatu nilai yang diinternalisasikan ke seluruh insan BUMN yang secara langsung berada dibawah komando Kementrian BUMN. 

Dalam penerapannya, AKHLAK dilengkapi dengan panduan perilaku secara detail mengenai hal-hal apa saja yang diharapkan untuk dilakukan oleh para pegawai BUMN.

Di WIKA sendiri, jargon AKHLAK diaplikasikan dengan cara yang unik dan berbeda. WIKA, melalui Divisi Human Capital membuat program yang disebut 'Change Agent', yaitu sebuah program dimana setiap insan WIKA akan dinilai dan diberikan tanggung jawab untuk menjadi 'dinamo' penggerak perubahan diantara rekan-rekan kerjanya. 

Setiap insan WIKA yang terpilih, akan disematkan pin yang menandakan bahwa yang bersangkutan adalah seorang 'Change Agent', yang diharuskan mampu menerapkan semua panduan perilaku AKHLAK, secara khusus di dalam kehidupan profesionalnya.

PIN tersebut terbagi atas dua warna, oranye dan hijau. PIN berwarna oranye digunakan oleh setiap insan WIKA yang menduduki jabatan atau posisi manajerial, sehingga mereka diharapkan bisa mencontohkan hal-hal baik sesuai perannya sebagai pemimpin di unit-unit didalam organisasi dimana mereka ditempatkan. 

PIN dengan kombinasi warna hijau dan putih  dimiliki oleh karyawan pada semua level jabatan yang terpilih berdasarkan hasil penilaian obyektif dari divisi Human Capital. Menurut Direktur Human Capital Manajemen WIKA, Hadjar Seti Adji, pin ini terasa lebih spesial karena didapatkan melalui usaha dari pegawai yang bersangkutan, bukan karena jabatan yang diemban.

Penyematan pin change agent dilakukan secara periodik, sejalan dengan penilaian AKHLAK tiap-tiap individu di tubuh organisasi. Kita berharap program ini dapat menjadi katalis positif untuk kebangkitan WIKA menjadi BUMN yang lebih profesional, secara khusus dalam membantu mengawal program kerja pemerintah dan menerjemahkan program-program pembangunan infrastruktur untuk kemakmuran dan kejayaan Indonesia di masa mendatang.

Secara pribadi, bagi saya yang bermimpi untuk menjadi bagian dari keluarga besar BUMN, kesempatan berkontribusi di WIKA merupakan suatu hal yang saya syukuri. Tumbuh besar di lingkungan BUMN karena ayah saya menghabiskan seluruh karir profesionalnya di PTPN 6, menginspirasi saya untuk mengikuti jejak langkahnya. Mirip-mirip Im Yoon-ah SNSD di drama Korea King The Land sedikit lah. hehe. 

Berkaca dari proses rekrutmen yang saya ikuti dulu, ketika saya hampir bergabung dengan beberapa BUMN seperti Bank Mandiri, Bank BTN, PLN, hingga Pertamina, namun akhirnya jalan hidup membawa saya kesini. Dan janji saya pada diri sendiri, saya ingin memberi yang terbaik di WIKA selama saya berkarir disini. Sebesar atau sekecil apapun kontribusi saya, saya ingin meninggalkan legacy yang baik bagi WIKA. Horas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun