Mohon tunggu...
andrew thalo
andrew thalo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di https://www.kompasiana.com/andrewthalo2579
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jujur Modal Utama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayat Firman Tuhan

3 Agustus 2021   00:32 Diperbarui: 3 Agustus 2021   00:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

*AIR HIDUP.*

Senin, 2 Agustus 2021  
Baca: Mazmur 19:1-15

*MEMPEROLEH HIKMAT: Memperoleh Berkat*

*_“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.”_* Mazmur 19:8

Di manakah hikmat diperoleh? Hikmat hanya kita dapatkan di dalam Tuhan, sebab hanya Dialah sumber hikmat itu, *_“Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”_* (Amsal 2:6).

Bagaimana caranya kita dapat memperoleh hikmat dari Tuhan? Langkah awalnya adalah harus memiliki hati yang takut akan Tuhan, sebab *_“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.”_* (Amsal 9:10).

Dengan demikian hikmat itu berkaitan erat dengan sejauh mana seseorang memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Artinya semakin kita dekat dengan Tuhan, menghormati dan taat melakukan firman-Nya, hikmat semakin ditambah-tambahkan kepada kita.

Orang yang mendapatkan hikmat dari Tuhan adalah orang yang berbahagia, *_“...karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.”_* (Amsal 3:13-14). Oleh sebab itu *_“...janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku.”_* (Amsal 3:1).

Ini berbicara tentang ketaatan! Di balik hikmat Tuhan terkandung berkat-berkat yang luar biasa: panjang umur dan sejahtera (Amsal 3:2), kasih dan penghargaan (Amsal 3:4), tuntunan-Nya (Amsal 3:6), kesembuhan dan kesegaran (Amsal 3:8), dan pelipatgandaan berkat (Amsal 3:9-10).

Di akhir zaman ini banyak orang melupakan ajaran Tuhan dan tak lagi peduli dengan perkara-perkara rohani. Mereka disibukkan dengan urusan-urusan dunia yang tiada habisnya!

Melupakan ajaran Tuhan artinya sudah menerima ajaran firman Tuhan dan tahu akan kebenaran-Nya, tapi dengan sengaja tidak mau menuruti alias mengeraskan hati. Orang yang melupakan ajaran Tuhan artinya tidak hidup dalam pertobatan karena ia masih hidup menuruti keinginan dagingnya, padahal kehendak Tuhan bagi kita adalah menjadi pelaku Firman.

Apa yang membuat orang begitu saja melupakan ajaran Tuhan? Yaitu termakan tipu muslihat Iblis (Kejadian 1:1-5) dan tak memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan, sehingga hidupnya dikendalikan sepenuhnya oleh kedagingannya.

*Hikmat Tuhan itu lebih berharga dari apa pun! Untuk mendapatkannya kita harus mau membayar harga!.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun