Mohon tunggu...
Andrew Prasatya
Andrew Prasatya Mohon Tunggu... Senior Content Marketer -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pelajari 8 Hal Ini untuk Bisa Bertahan di Tempat Kerja

28 Maret 2017   14:52 Diperbarui: 29 Maret 2017   23:00 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini disebut dengan khawatir. Ketika kita khawatir, kita akan mulai membuat cerita di kepala yang tanpa kita sadari menghabiskan “banyak” waktu berharga. Di kondisi ini kita memikirkan hal-hal yang sebenarnya belom terjadi dan besar kemungkinan tidak akan terjadi.

Ketimbang khawatir mikirkan hal-hal negatif, akan lebih baik kalau kita mengalokasikan waktu untuk berpikir bagaimana cara paling efisien untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan ini.

Latih diri untuk menjadi lebih tenang. Hal-hal kecil seperti menarik nafas, minum air putih, mengambil waktu 10-15 menit untuk istirahat dari laptop, diskusi dengan teman, atau mendengarkan musik dapat membantu kita untuk menjadi lebih tenang.

7. Menjadi Pendengar yang Baik

Ketika kita sedang presentasi di depan, pasti merasa jengkel jika orang lain sibuk sendiri. Begitu juga sebaliknya, ketika teman tim sedang presentasi dan kita sibuk sendiri, pasti mereka juga tidak senang.

Kita harus paham bahwa kemampuan kita mendengarkan itu sama pentingnya dengan kemampuan kita berbicara. Ayo kita latih dua-duanya!

Jadi, untuk bisa bertahan di tempat kerja kita harus belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Tanamkan di dalam diri kita bahwa mendengar untuk mengerti, bukan untuk merespon.

8. Memberi Pujian

Siapa yang tidak senang dipuji? Tidak ada. Semua orang pada dasarnya senang mendapatkan pujian. Permasalahan yang khususnya ada di Indonesia adalah sindrom gengsi memuji. Padahal, tidak ada salahnya membuat orang tersenyum atau merasa makin percaya diri dengan cara memujinya.

Saat ini saya beruntung bisa bekerja di perusahaan startup di Malaysia dengan komposisi tim dari berbagai negara. Di sini kami belajar untuk saling memberikan pujian ketika orang lain mencapai sesuatu.

Namun ingat, pujian tidak melulu soal hal-hal yang bersifat pencapaian, potongan rambut, pakaian yang dipakai, pemikiran, ide dan hal-hal lain dapat menjadi bahan pujian kita ke teman kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun