Penulis dari buku yang sering saya baca “Don’t Sweat Small Stuff” mengatakan bahwa tidak ada orang yang senang dengan kritik. Akan ada sifat penolakan ketika ada orang yang berkata apa yang kita lakukan kurang tepat atau kurang baik.
Kemampuan untuk bisa mengambil pesan positif dari semua kritik dan saran membuat kita lebih termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, ini adalah 1 dari sekian banyak kemampuan penting untuk bertahan di tempat kerja.
4. Memberi Kritik & Saran Dengan Tepat
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa pada dasarnya tidak ada yang senang dikritik, sehingga jika memang diharuskan, berilah kritik dan saran dengan “tepat”.
Yang dimaksud dengan tepat adalah memberi kritik pada momen yang tepat, coba lihat dulu apakah kondisi emosi lawan bicara kita sedang stabil. Beri kritik dengan cara yang tepat, jangan mengkritik seseorang di depan umum, jangan mengkritik dengan cara yang cendrung menghakimi. Selain memberi kritik, jangan lupa juga memberi masukan-masukan yang sifatnya membantu dia menjadi lebih baik.
5. Menurunkan Ego
Banyak konflik yang terjadi di kantor karena ego. Ketika si A sedang memberikan presentasi mengenai usulan strategi konten marketing, si B merasa starteginya sangat biasa dan ia punya ide yang lebih bagus. Namun si A tetap ngotot kalau idenya yang paling bagus. Akhrinya si A & B Bertengkar.
Kita harus belajar untuk bisa menurunkan ego ketika memberikan masukan ke orang lain atau ketika menerima masukan. Ketimbang menghabiskan energi untuk saling gontok-gontokan argumen yang tidak akan ada ujungnya, lebih baik kita mencari jalan tengah dari perdebatan yang ada.
Contohnya, jika si A merasa bahwa kita harus melakukan pemasaran konten lewat media sosial dan si B merasa bahwa harus fokus membuat tulisan di blog, maka kita bisa mencari jalan tengah dengan cara si B membuat tulisan-tulisan menarik di blog dan kita sebarkan lewat media sosial. Dengan kata lain ini adalah startegi win win solution.
6. Menjadi Lebih Tenang
Ketika saya dan tim sedang mengerjakan project interaktif pertama dan terbaru kami mengenai “Peta E-Commerce Indonesia”, ada perubahan yang harus kami lakukan dan ini akan membutuhkan bantuan tim teknologi. Pada saat itu saya panik dan mulai membuat cerita di kepala saya “gimana kalau tim tech tidak bisa?”, “gimana kalau bakal lama perubahannya? Dan pertanyaan-pertanyaan lain. Anehnya adalah, saya membuat cerita tersebut bahkan sebelum melakukan apa-apa.