Mohon tunggu...
Andrew Prasatya
Andrew Prasatya Mohon Tunggu... Senior Content Marketer -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

5 Resolusi Kerja untuk Generasi Milenial di Tahun 2017

3 Januari 2017   15:26 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:34 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku pertama Richard Carlson “Don’t Sweat Small Stuff” membawa banyak perubahan positif bagi kehidupan personal dan juga karir saya. Buku tersebut mengajarkan bagaimana cara berinteraksi kita dengan orang lain, menjadi pendengar yang lebih baik, bagaimana cara mengatasi stress dan masih banyak lagi.

Beberapa minggu lalu saya membaca buku lain yang juga ditulis oleh Richard Carlson berjudul “Don’t Sweat Small Stuff at Work”. Buku ini fokus membahas pengembangan diri di tempat kerja. Sama seperti buku yang sebelumnya, ia menulis 100 poin-poin penting di buku ini.

Seperti banyak yang membicarakan, generasi milenial memiliki karakteristik unik di tempat kerja. Kebanyakan milenial mengeluh, kecewa dan pergi ketika merasa tempat kerjanya tidak seperti yang mereka harapkan.

Buku ini memberikan inspirasi dan pandangan baru bagi kita untuk dapat lebih mengerti kehidupan di lingkungan kerja. Dari 100 poin yang ditulis, ada 5 poin utama yang harus kita baca & pelajari sebagai generasi milenial untuk resolusi tahun 2017.

1. Berhenti Mengantisipasi Kelelahan

“Ya Tuhan, besok sudah hari Senin, saya harus membuat presentasi, laporan bulanan & meeting yang membosankan”; “Minggu ini saya akan sangat sibuk, saya hanya akan bisa tidur 3 jam”. Kita banyak mendengar hal ini dari teman-teman di kantor atau  bahkan dari diri kita sendiri.

Permasalahan dari mengantisipasi kelelahan adalah kita terus menerus mengingatkan dan menjadikan kita benar-benar lelah. Hal ini mengafirmasi bahwa kita memang akan sangat lelah dan hanya akan tidur selama 3 jam.

Kita tidak perlu terus mengingatkan diri kita akan kelelahan yang kita akan alami. Jika memang banyak hal yang harus kita kerjakan, coba kita tulis berdasarkan skala prioritas dan selesaikan satu demi satu. Jika kita mengetahui bahwa kita hanya memiliki sedikit jam tidur, coba untuk mencuri waktu untuk istirahat disela-sela kegiatan kita. Dengan cara ini, kita akan memiliki hari-hari yang lebih bersemangat kedepan.

2. Daripada Mengutuk Kegelapan, Lebih Baik Menyalakan Lilin

Seperti yang disarankan dalam judul, strategi ini merupakan tindakan positif, yang berorientasi pada solusi untuk memajukan kondisi daripada mengeluhkan apa yang sedang terjadi. Artinya adalah, lebih baik kita menjadi bagian dari solusi ketimbang  menjadi pengingat masalah.

Di perusahaan tempat saya bekerja saat ini iPrice Group, setiap hari Jumat kita melakukan meeting secara keseluruhan. Salah satu bagian dari meeting tersebut adalah membacakan survey yang dapat diisi oleh seluruh karyawan tanpa nama. Tim HR membacakan survey tersebut dan pihak menejerial akan menjawab semua pertanyaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun