Rasa sedih merupakan perasaan yang seringkali dihindari, karena memang membuat kita merasa tidak nyaman. Bahkan, perasaan sedih bisa menjadi masalah yang menyusahkan dan dapat mempengaruhi hidup kita sehari-hari. Tapi, ternyata kesedihan juga memiliki fungsi untuk kesehatan mental kita.
Kesedihan bisa membantu  kita menjalin hubungan dengan orang lain
Salah satu fungsi kesedihan adalah mendorong orang lain untuk berempati kepada diri kita. Dengan begitu dengan membiarkan kita merasakan kesedihan dapat membawa kita ke rasa kasih sayang dan kepedulian yang sedang kita butuhkan.Â
Sebuah penelitian di tahun 2015 menemukan bahwa mengekspresikan kesedihan juga dapat menjalin hubungan dengan orang lain dengan cara membangun rasa kebersamaan dalam nilai-nilai dan bagian dari sebuah grup.
Selain itu, berpartisipasi dalam mengekspresikan kesedihan di dalam komunitas seperti hadir di upacara pemakaman atau perkumpulan doa penghiburan, merupakan salah satu cara kesedihan membuat kita merasa tidak sendiri.Â
Kesedihan membantu kita memproses emosi negatif dan kejadian-kejadian buruk
Terkadang kesedihan membuat kita ingin menyendiri. Hal ini ternyata mempunyai keuntungan. Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2018 menemukan bahwa kesedihan mendorong kita untuk menyendiri, dimana kita mengalami mekanisme protektif yang berfungsi untuk menjaga diri kita tetap aman pada masa-masa rentan. Kesendirian saat seding sedih dapat membantu tubuh dan pikiran kita mengurangi stimulus-stimulus yang tidak dibutuhkan. Hal ini dapat membantu kita memproses perasaan-perasaan yang intens dan kompleks.Â
Merupakan bagian penting dalam berduka
Kesedihan merupakan bagian dari duka, sebuah proses natural dalam merespons dan melewati kehilangan. Para ahli mengatakan bahwa kesedihan mungkin merupakan fase dalam berduka yang mendorong refleksi diri. Artinya kesedihan dapat secara aktif membantu kita memahami perasaan-perasaan kuat yang dibawa oleh kedukaan.Â
Seperti sudah dijelaskan juga sebelumnya, mengekspresikan kesedihan dengan menangis juga merupakan salah satu tanda bagi orang-orang di sekitar kita bahwa kita sedang berduka dan membutuhkan dukungan serta pengertian.Â
Kesedihan dapat membantu kita beradaptasi
Kesedihan dapat membantu kita merespon pikiran dan perasaan-perasaan yang sudah kita proses sebelumnya. Salah satunya adalah melalui ruminasi (rumination) atau sebuah kondisi dimana kita memikirkan hal yang sama secara terus menerus. Walaupun seringkali dilihat sebagai perilaku yang tidak membantu, Â tapi dalam hal kesehatan mental, hal ini dapat membantu kita menerima kekecewaan atau kehilangan serta membangun strategi baru untuk melewati hal-hal tersebut di masa mendatang.Â
Kesedihan juga ada hubungannya dengan pertumbuhan pasca trauma (post-traumatic growth), yang terjadi setelah masa-masa berat dalam hidup. Pertumbuhan pasca trauma dapat membawa kita kepada kesadaran spiritual yang lebih dalam, atau motivasi untuk membuat perubahan positif.Â
Kesedihan mengajarkan kita tentang nilai-nilai
Karena kesedihan merupakan respons utama untuk perasaan gagal atau kehilangan. Tapi lebih dari itu, kesedihan juga dapat menjadi pengingat tentang hal-hal yang sangat kita pedulikan dan kualitas-kualitas yang menjadikan kita manusia, seperti Kemampuan untuk mencintai, nilai-nilai sosial, tujuan, kepercayaan, serta hubungan kita dengan sesama manusia. Â
Sebuah penelitian pada tahun 2016 berargumen bahwa kesedihan dapat membantu kita  memahami hal yang sedang kita alami, tapi juga memperdalam pengetahuan kita tentang diri kita sendiri.Â
Kesedihan memberikan kita kesempatan untuk  membawa perubahan positif
Dalam beberapa kasus tertentu, kesedihan merupakan tanda bahwa sesuatu dalam hidup kita, seperti hubungan atau pekerjaan, tidak berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.Â
Salah satu contoh, kesedihan yang berlarut dan depresi bisa jadi tanda dari Burnout (Lelah). Burnout adalah tanda bahwa energi kita sedang terkuras dan sudah waktunya kita membuat perubahan pada hidup kita. Memahami perasaan tersebut merupakan langkah awal bagi kita dalam membuat perubahan positif yang baik bagi hidup kita.
Referensi:
- Dimitroff LJ, et al. (2016). Change your life through journaling -- The benefits of journaling for registered nurses. researchgate.net/publication/308956936_Change_your_life_through_journaling--The_benefits_of_journaling_for_registered_nurses
- Forgas HG. (2016). Can sadness be good for you? aps.onlinelibrary.wiley.com/doi/am-pdf/10.1111/ap.12232
- Huron D. (2018). On the functions of sadness and grief.
researchgate.net/publication/324652427_On_the_Functions_of_Sadness_and_Grief - Karnaze MM, et al. (2018). Sadness, the architect of cognitive change.
researchgate.net/publication/324653085_Sadness_the_Architect_of_Cognitive_Change - Liu G, et al. (2020). Self-compassion and dorsolateral prefrontal cortex activity during sad self-face recognition in depressed adolescents.
- researchgate.net/publication/343164382_Self-compassion_and_dorsolateral_prefrontal_cortex_activity_during_sad_self-face_recognition_in_depressed_adolescents
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H