Mohon tunggu...
Andrew Matippanna
Andrew Matippanna Mohon Tunggu... Mahasiswa - --

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat dan Tekad dari Tokoh Pahlawan Sultan Hasanuddin

11 November 2021   00:18 Diperbarui: 11 November 2021   00:23 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape atau yang dikenal dengan Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke 16. Pria  berkelahiran Makassar,12 Januari 1631 adalah seorang bocah yang  jenius. 

Sultan Sultan Hasanuddin sejak kecil memiliki bakat di bidang kepemimpinannya, hal itu dapat terbukti ketika Ia mewakilkan ayahnya dalam sebuah pertemuan dengan raja-raja di nusantara. Pada saat beranjak ke usia 21 tahun, ia sudah diangkat menjadi kepala urusan pertahanan kerajaan Gowa. 

Ketika  beliau telah menduduki posisi sebagai raja Gowa ke 16, banyak sekali tantangan yang harus di hadapi Sultan Hasanuddin dan rakyatnya terlebih melawan penjajahan. Bahkan yang paling menyedihkan yaitu, ketika sultan hasanuddin harus berhadapan dengan pasukan yang dipimpin oleh Arung Palakka dan Kapten Jongker pada tahun 1666. 

Dalam peperangan tersebut, Sultan Hasanuddin tidak pernah gentar maupun takut kepada pasukan Belanda sehingga Pasukan Belanda. Bahkan dalam keterpurukannya pun Sultan Hasanuddin terus melawan dan melawan para pasukan Belanda sehingga Pasukan Belanda mengalami banyak kerugian dalam perang tersebut. 

Namun pada tahun 1669 Kerajaan Gowa harus di taklukan oleh pasukan Belanda. Disaat terakhir pun Sultan Hasanuddin rela melepaskan jabatannya sebagai Raja Gowa  dan menolak untuk bekerja di bawah kekuasaan Belanda. Sehingga Sultan Hasanuddin dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur atau Bahasa belandanya adalah De Haantjes van Het Oosten. 

Dalam buku Amir Hendarsah yang berjudul Kisah Heroik Pahlawan Nasional(2009) mengatakan bahwa julukan itu ada karena keberanian dan kegigihn Sultan Hasanuddin memimpin perjuangn menentang Pasukan Belanda.

Dari kisah tokoh diatas , dapat disampaikan bahwa perjuangan para pahlawan di Negara Indonesia ini tidaklah mudah. Ada kalanya kita menang dan ada kalanya kita kalah. Seperti kisah dari Sultan Hasanuddin bahwa kegigihan dan keberanian saja masih belum cukup untuk dapat meraih sesuatu sesuai harapan.Tapi bukan berarti bahwa itu semua merupakan akhir dari seagalanya. 

Di masa sekarang ini, banyak sekali warga di Indonesia yang memiliki jiwa kompetitif atau jiwa saing yang sangat tinggi. Baik anak- anak maupun orang tua. Bahkan perjuangan para pahlawan nasional di Indonesia pun tidak mudah. Nah, Kita seharusnya sebagai generasi penerus bangsa yang saat ini sudah menghirup udara "Kebebasan" harusnya bersyukur akan perjuangan para tokoh pahlawan nasional. 

Tak kalah penting dari itu juga kita harus dapat mengambil hal positif dari tokoh Sultan Hasanuddin ini, seperti jiwa kepemimpinan yang sangat tinggi. Bukan berarti ketika kita sudah menjadi seorang pemimpin, kita seenaknya saja menggunakan kekuasaan secara semena-mena. Namun kita harus menggunakan kekuasaan tersebut demi tujuan yang baik buat Negara seperti Sultan Hasanuddin. 

Kita juga harus bijaksana dan gigih ketika menghadapi sesuatu, agar kedepannya kita dapat bertindak lebih baik. Dan yang terpenting yaitu semangat dari para tokoh- tokoh pahlawan nasional. Jangan pernah padam dan jangan pernah hilang sehingga kelak di masa mendatang kisah heroic paa pahlawan kita tidak dapat terlupakan.  

Kenapa saya mengambil Tokoh Sultan Hasanuddin sebagai Motivator, jawabannya sangatlah mudah. Karena  beliau tidak pernah memadamkan semangatnya untuk memperjuangkan negerinya. " You never fail until you stop trying"-Albert Einstein   yang dimana seperti kisah dari Sultan Hasanuddin bahwa  dia tidak pernah menyerah selama 3 tahun untuk melawan para penjajah bahkan terus bertahan akan semangatnya dan pasukannya.Nah, Dari kisah inspiratif tokoh diatas, apa langkah anda selanjutnya di masa depan nanti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun