Di koalisi Prabowo-Gibran, parpol mana yang jadi "kerajaan politik" milik "dinasti" Jokowi?
Apakah Gerindra? Pasti bukan, tanya saja pada Prabowo, atau Hasjim. Apakah Golkar? Tak perlu diceritakan lagi soal "perebutan kekuasaan" diantara faksi-faksinya, seru dan mencekam.
Apakah Demokrat? Hmm... ada yang mau tanya ke SBY, AHY dan Ibas? Lalu parpol lain seperti PAN? Gelora? Garuda? Atau PSI? ...hmm mungkin PSI barangkali?
Katanya PSI mengaku-aku sebagai partainya Jokowi. PSI yang selalu bilang "tegak lurus" atau "sejalan" dengan Jokowi. Apalagi Ketua Umumnya sekarang adalah Kaesang Pangarep, putera bungsu Jokowi.
Mungkin para pengamat politik profesional bisa bantu jelaskan, mengapa Kaesang memilih parpol bocil yang non-parlemen ini sebagai tempatnya berkiprah dalam dunia politik?
Kenapa tidak sedari awal pilih masuk ke parpol gede yang bisa "menjamin" karir politik Kaesang pasti moncer.
Ya, kenapa PSI?
PSI ini parpol yang terbukti telah bikin repot kebiasaannya para anggota dinasti politik dan kroni-kroninya lho. Programnya anti-korupsi dan anti-intoleransi. RUU Perampasan Aset Koruptor dan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal digembar-gemborkan hanya oleh PSI.
Ini khan bakal bikin susah para anggota "dinasti politik" nantinya, betul nggak? Para pengamat politik profesional, kiranya bisa bantu menjelaskan mengapa Kaesang (dan Jokowi?) memilih PSI?
Okelah, kita kembali ke soal tiga poros capres-cawapres, singkatnya disimpulkan begini: poros pertama pengendalinya adalah Surya Paloh, poros kedua dikendalikan Megawati, dan poros ketiga dikendalikan Jokowi.
Sederhana khan? Surya Paloh, Megawati dan Jokowi.