Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Kopdarnas PSI 2023, Janganlah Kau Apakan Dulu

23 Agustus 2023   12:36 Diperbarui: 23 Agustus 2023   12:40 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Republika

Dari Kopdarnas PSI 2023, Janganlah Kau Apakan Dulu

Oleh: Andre Vincent Wenas

Benar bahwa dalam realitasnya politik itu cair dan dinamis. Apa yang tadinya disangka begini ternyata begitu. Orang Medan bilangnya begini:

"Janganlah kau apakan dulu itu, nanti kalau ternyata apa khan bisa apa-apa gitu!"

"Apa" dalam kalimat itu bisa kita isi sendiri. Itu cuma sekedar kata ganti saja. Bebas. Cair dan dinamis, tergantung apa-apanya nanti.

Oktober 2022 (tahun yang lalu), PSI mendeklarasikan Ganjar-Yenny. Ini bukan "apa-apa" lagi. Ini sih bentuk dukungan yang super jelas, alias tanpa basa-basi. Menohok dan melampaui jaman.

Tapi ternyata dalam perkembangannya Ganjar tidak melakukan "apa-apa" terhadap deklarasi itu. Malah partainya yang melakukan "apa-apa" terhadap PSI, terutama selama proses verifikasi faktual KPU.

Padahal dalam politik yang matang dan dewasa, fenomena deklarasi Ganjar-Yenny ini semestinya dibaca sebagai suatu bentuk "dukungan" terhadap kader terbaik dari partainya. Bukannya malah "ngamuk" seperti anak kecil yang mainannya dipinjam adiknya sendiri.

Tapi memang sejarah membuktikan bhawa spektrum berpikir dari orang yang sedang "kebakaran jenggot" itu sempit dan tendensius. Tendensinya mengamuk terhadap semua yang berlawanan dengan agenda orisinalnya, yaitu untuk mencapreskan sang putri-mahkota.

Ngamuknya bukan cuma terhadap deklarasinya PSI, tapi terhadap eksistensi PSI itu sendiri. Sehingga kabarnya dilakukanlah operasi "apa-apa gitu" terhadap PSI selama proses verifikasi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun