Tambah lagi, dalam perspektif PDIP, Prabowo bukanlah orang asing, ia pernah jadi bacawapresnya Megawati, pernah punya perjanjian Batutulis, dan seterusnya. Sedangkan Ganjar jelas kader sendiri.
Lalu dari pemberitaan kemarin ini tertangkap pesan bahwa PDIP bersedia datang ke PSI kalau diundang.
Namun persisnya kata Puan, "Selalu saya sampaikan bahwa silaturahmi itu harus selalu dilakukan. Jadi menurut kami silaturahmi yang dilakukan Pak Prabowo kepada PSI itu suatu hal yang sangat positif yang memang harus selalu dilakukan oleh siapa saja. Bukan hanya oleh Pak Prabowo, tapi oleh siapa saja."
Kemudian,
"Apa yang disampaikan tadi bahwa sepertinya PDI Perjuangan tidak membuka pintu, kemudian PDI Perjuangan tidak mau melakukan komunikasi, kan bisa dilihat bahwa saya selalu membuka pintu. Saya kan enggak bisa juga ujug-ujug datang, tapi kemudian enggak ada prolog yang ingin disampaikan bahwa menginginkan pertemuan atau menginginkan kehadiran. Pertemuan itu hanya bisa terjadi kalau kedua belah pihak itu sama-sama menginginkan adanya pertemuan."
Jadi, mesti ada prolog yang menyampaikan keinginan mengadakan pertemuan atau menginginkan kehadiran. Begitu yang disampaikan Mbak Puan di media.
Maka terhadap berita itu, Giring Ganesha pun membuat statement di media, "Dari dulu kami sangat ingin bersilaturahim dengan semua partai. Apa pun. Bila diizinkan, kami akan datang ke kantor DPP PDIP. Bila dibolehkan kami akan berdiskusi dan belajar dan menimba pengalaman. Salam hormat saya buat Bu Mega."
Lanjutnya,
"Mbak Puan saya rasa selama ini memang yang banyak melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak. PSI sangat menghormati Mbak Puan Maharani. Insyaallah kami yang akan datang ke PDIP."
Singkat cerita, mulai terbukalah tali komunikasi antara PSI dan PDIP setelah selama ini dingin.Â
Episode selanjutnya tentu pertemuan (silaturahmi) antara personil kedua partai politik.