Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PSI jadi Sister Party-nya Golkar, dan PDIP yang Ngambek, Kapan Baikan?

9 Mei 2023   00:00 Diperbarui: 9 Mei 2023   00:02 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen Pribadi

Pertemuan lanjutan antara PSI dan Golkar pada Rabu, 12 April 2023, delapan bulan sejak pertemuan yang pertama. Saat ini ada wacana soal bergabungnya KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dengan KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya). Seperti kita ketahui bersama isinya adalah Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB. Diskusi soal "Koalisi Besar" ini masih berlangsung. 

Sister-party ini adalah istilah untuk kerjasama PSI-Golkar di bidang perekrutan calon anggota legislatif. Dimana keduanya bisa saling bertukar informasi. Baik di tingkat nasional untuk bakal calon anggota DPR-RI. tingkat provinsi, maupun di berbagai kabupaten/kota untuk bakal calon anggota DPRD.

Jadi tidak ada kaitannya dengan orba dan sebagainya itu. Jangan-jangan itu hanya kreasi bohong ciptaan para haters. 

Dan kerjasama ini tidak bicara soal copras-capres segala. PSI justru dari awal masih setia pada hasil "Rembuk Rakyat" yang diumumkannya sendiri sejak tahun lalu. 

Dan nampaknya PSI percaya bahwa posisi calon Presiden itu harus mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat, bukan secara eksklusif milik satu golongan saja.

Lalu bagaimana soal PSI dengan PDIP yang hubungan keduanya nampak "sour"? 

Sejak awal tahun lalu (2022), persisnya mulai di bulan Februari 2022, PSI menyelenggarakan "Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi".  Dari judul jajak-pendapatnya sudah jelas "Mencari Penerus Jokowi" bukan mencari anti-thesanya. Tahap awal dijaring 9 nama kandidat: Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Mahfud MD, Ridwan Kami, Andika Perkasa, Najwa Shihab, Emil Dardak, Tito Karnavian dan Sri Mulyani Indrawati. 

Sekali lagi sekali sejak Februari 2022 tahun lalu. Jajak pendapat secara online ini bersifat terbuka, berlangsung selama kurang lebih 8 bulan. Selama jajak-pendapat online ini berjalan 8 bulan, tidak ada yang ribut, tidak ada yang protes. Karena semua prosesnya berjalan terbuka alias transparan. 

Pada 3 Oktober 2022 (tahun lalu), PSI mengumumkan hasil jajak pendapat "Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi". Rupanya yang dianggap mampu jadi "Penerus Jokowi" oleh Rembuk Rakyat itu adalah: Ganjar Pranowo, dengan skor 49,96%, diikuti Erick Thohir 19,96% dan Mahfud MD 6,04%. Itu semua adalah "suara rakyat", bukan pilihan para elit PSI. 

Sejak itu PSI terkesan tidak disukai oleh PDIP. Selidik punya selidik, rupanya pada saat itu PDIP sedang gencar-gencarnya mempromosikan kandidat lain. Sebut saja Puan Maharani, bukan Ganjar Pranowo. 

Singkat cerita, PDIP tidak berhasil mendongkrak elektabilitas Puan Maharani. Sehingga pada 21 April 2023, PDIP resmi mengusung Ganjar Pranowo juga, yang memang kadernya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun