Mohon tunggu...
Andrew Fristianto
Andrew Fristianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Mata Kuliah Teknologi Mata Kelautan ITS terhadap Sustainability Minyak dan Gas Bumi di Indonesia

13 Desember 2024   15:33 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Laut juga menyimpan potensi mineral yang berharga, terutama di dasar laut. Penambangan mineral laut telah menjadi perhatian besar karena banyaknya cadangan mineral penting seperti nikel, mangan, dan kobalt yang digunakan dalam pembuatan baterai dan perangkat elektronik. Penambangan ini, meskipun menjanjikan keuntungan ekonomi yang besar, juga menimbulkan risiko besar terhadap ekosistem laut. Oleh karena itu, pengelolaan yang bijaksana dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan ini tidak merusak keseimbangan alam.

Selain tantangan dalam eksploitasi sumber daya, sektor kelautan juga menghadapi isu penting terkait dengan perubahan iklim. Pemanasan global dan peningkatan kadar CO2 di atmosfer menyebabkan perubahan suhu laut yang dapat mengganggu ekosistem laut, termasuk terumbu karang, yang menjadi habitat bagi banyak spesies laut. Selain itu, pencemaran laut yang berasal dari limbah industri, plastik, dan bahan kimia lainnya juga memperburuk kondisi kelautan. Pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan harus memperhatikan faktor-faktor ini untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut.

Integrasi Teknologi Migas dan Sumber Daya Kelautan

Integrasi antara teknologi migas dan sumber daya kelautan sangat penting untuk menciptakan solusi yang efisien dan berkelanjutan. Misalnya, teknologi pengeboran bawah laut yang lebih canggih memungkinkan eksplorasi migas di kedalaman laut, sementara teknologi energi terbarukan berbasis laut seperti turbin angin bawah laut dan energi gelombang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, penelitian bioteknologi kelautan juga dapat membuka peluang baru dalam bidang kesehatan dan pengobatan, yang pada gilirannya dapat mendukung pembangunan ekonomi yang lebih luas.

Di Indonesia, integrasi ini sangat relevan mengingat negara ini memiliki wilayah kelautan yang sangat luas dan kaya akan sumber daya alam. Negara ini memiliki potensi migas yang besar di laut, serta potensi kelautan yang melimpah, baik dalam sektor perikanan, energi terbarukan, maupun penambangan mineral. Namun, untuk memanfaatkan potensi ini secara optimal, diperlukan teknologi yang tepat serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengelola sumber daya kelautan secara lebih berkelanjutan, termasuk dengan meningkatkan kapasitas teknologi dan riset di sektor kelautan. Inisiatif seperti pembangunan kawasan konservasi laut, pengawasan aktivitas perikanan, serta pengembangan energi terbarukan berbasis kelautan adalah langkah-langkah yang penting untuk menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan pelestarian alam.

Kesimpulan

Mata kuliah Teknologi Migas dan Sumber Daya Kelautan memberikan pemahaman yang mendalam tentang dinamika industri migas, serta potensi dan tantangan dalam pengelolaan sumber daya kelautan. Perkembangan teknologi dalam eksplorasi migas dan pemanfaatan sumber daya kelautan harus diimbangi dengan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Dengan mengedepankan inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan kebijakan yang bijaksana, kita dapat memanfaatkan sumber daya kelautan secara maksimal tanpa mengorbankan kelestarian alam bagi generasi mendatang. Teknologi migas dan pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan akan menjadi kunci utama dalam mencapai kesejahteraan dan pembangunan yang lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun