Persaingan yang tidak dapat dihindarkan dapat ditindaklanjuti oleh anak muda dengan turut serta di dalam kontestasi bidang teknologi. Generasi anak muda dapat turut serta dalam pengembangan teknologi dengan tetap memegang pancasila sebagai dasar. Terdapat dua kemungkinan yang dapat dilakukan.Â
Pertama, melakukan pengembangan teknologi berdasarkan sikap human-religius dalam penggunaannya. Kedua, pemanfaatan teknologi dengan tetap menempatkan agama dan budaya pada posisi yang saling berkaitan.Â
Kemudahan akses informasi di era digital sebaiknya menjadi kemudahan bagi generasi anak muda untuk menyebarkan pesan-pesan pluralisme. Penggunaan media sosial yang justru menjadi jarak terhadap interaksi sosial secara langsung telah menumbuhkan sikap individualisme dan kurangnya interaksi sosial.Â
Sehingga anak muda harus bijak dalam menggunakan media sosial, anak muda harus tetap mempertahankan norma-norma kehidupan sosial yang pluralisme dan saling menghormati satu sama lain. Hadirnya media sosial sebagai media komunikasi baru tidak boleh menghapus salah satu esensi dari komunikasi, yaitu interaksi sosial secara langsung yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan tenggang rasa.Â
Ini akan mengatasi sikap-sikap individualisme anak muda yang mana berbahaya terhadap moralitas. Interaksi sosial secara langsung dapat memberikan banyak waktu bagi anak muda untuk memahami ekspresi dan perasaan temannya yang tidak dapat tersampaikan jika melalui media sosial.Â
Di bidang industri kreatif, anak muda dapat memanfaatkan era digital untuk memasarkan produk-produk kreasi dalam negeri yang erat dengan nilai-nilai budaya Indonesia. Sentuhan-sentuhan tradisional dalam karya yang mereka buat akan menjadi pengingat kita bahwa Indonesia merupakan negara multikultur yang kaya akan kebudayaan. Rasa nasionalisme bagi anak muda di era digital tidak lagi tentang mencintai negara dengan bentuk-bentuk tindakan masa lalu.Â
Dengan tetap menghadirkan identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dalam setiap lini kehidupan sebagai bentuk nyata cinta bangsa dan negara dapat dikatakan sebagai definisi dari nasionalisme bagi anak muda di era digital. Kemajuan zaman tidak hanya dipandang sebagai hambatan, melainkan menjadi tantangan yang harus dilewati dan dicarikan solusinya.Â
Dengan kedekatan arti nasionalisme dengan kehidupan sehari-hari anak muda di era digital, mereka akan lebih mudah untuk mengimplementasikan dan mempertahankan rasa nasionalisme dengan gaya mereka. Sebab rasa nasionalisme adalah sikap yang berkembang dan harus menyesuaikan dengan kemajuan zaman.Â
Referensi
Asyari, D & Anggraeni Dewi, D. 2021. "Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi ". Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol 3, (2), 30-21.
Kartini, A & Anggraeni Dewi, D. 2021. "Implementasi Pendidikan Pancasila Dalam Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Generasi Muda di Era Digital". Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan, Vol 9, (1), 405-408.