Mohon tunggu...
Andrew Valentino
Andrew Valentino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Menulis artikel opini mengenai isu-isu sosial politik seperti kebijakan publik, politik pelayanan publik, pemilu, dan politik praktis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendefinisikan Nasionalisme Bagi Kehidupan Anak Muda di Era Digital

3 November 2022   22:25 Diperbarui: 3 November 2022   22:43 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Survei CSIS mencatat bahwa ada 10 persen generasi anak muda yang setuju mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Selain itu, suvei komunitas Pancasila Muda pada akhir Mei 2020 mencatat ada 19,5 persen generasi anak muda yang menganggap Pancasila tidak relevan bagi kehidupan. 

Hal tersebut diperparah dengan banyaknya responden yang tidak benar-benar memahami makna dari Pancasila. Rasa nasionalisme generasi anak muda yang memudar juga dapat dilihat dari banyaknya anak muda yang mementingkan diri sendiri ataupun kelompok kecilnya. 

Generasi anak muda sekarang juga dikenal dengan sikap-sikap individualisme yang tinggi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Mudahnya kita dapat melihat minimnya partisipasi anak muda pada kegiatan-kegiatan sosial seperti kerja bakti lingkungan sekitar. 

Perubahan zaman dan perkembangan teknologi memerlukan adanya penjelasan baru mengenai Nasionalisme. Era digital menjadikan banyak hal dalam kehidupan masyarakat yang perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Pada era digital saat ini, kemudahan dan kecepatan yang diberikan di kehidupan anak muda dapat dimanfaatkan untuk menciptakan rasa nasionalisme baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Maka sudah saatnya hal-hal teoritis yang menjadi dasar aturan, norma, dan nilai kehidupan bermasyarakat diperbarui, termasuk definisi tentang nasionalisme. 

Melihat banyaknya tantangan dalam menjaga rasa nasionalisme akibat perkembangan teknologi dan perubahan zaman mengharuskan terbentuknya upaya konkrit yang dapat mengatasi permasalahan ini. Dan pertama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan nasionalisme bagi anak muda di era digital. Pendefinisian ini harus disesuaikan dengan kehidupan di era digital terlebih kepada anak muda sebagai calon penerus bangsa dan negara Indonesia. 

Nasionalisme pada dasarnya merupakan sebuah istilah yang menggambarkan rasa kecintaan masyarakat terhadap bangsa, bahasa, dan daerah asal. Nasionalisme sebagai sebuah "isme" merupakan sikap politik atas kesamaan budaya, wilayah, cita-cita dan tujuan. 

Nasionalisme juga dipahami sebagai kecintaan yang tumbuh secara alami pada masyarakat yang menimbulkan kesadaran masyarakat dan mendorong mereka untuk menegakkan kedaulatan, serta bersepakat mendirikan sebuah negara berdasarkan kebangsaan yang telah disepakati, serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 

Definisi nasionalisme yang sering kita dengar, lekat dengan paham chauvinisme yaitu paham yang mencintai bangsanya sendiri secara berlebihan. Definisi umum nasionalisme juga memberikan penjelasan yang terlalu rumit yang justru menjadikan anak muda sulit memahaminya. 

Sebagai contoh, kita sering mendengar bahwa nasionalisme sebagai warga negara itu adalah turun ke medan perang dengan menjadi tentara. Definisi tersebut dinilai sudah terlalu lama dan tidak relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Era digital dengan berbagai determinasi teknologi pada setiap aspek kehidupan, melahirkan definisi baru tentang rasa nasionalisme anak muda.

 Di zaman saat ini, rasa nasionalisme tidak lagi berhubungan dengan perang. Definisi nasionalisme di era digital haruslah erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk anak muda. Era digital menghadirkan dunia yang sangat terbuka dan berkembang pesat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun