Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Survey Elektabilitas Parpol: Tak Usah Baperan, Buruk Muka Cermin Dibelah!

19 Februari 2021   13:38 Diperbarui: 19 Februari 2021   13:49 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Sumber gambar: indoleft.org, Diolah Oleh: Andre Vincent Wenas

Kinerja yang sungguh amburadul!

Parpol mesti jadi mesin politik yang sungguh bisa mengartikulasikan suara dan kepentingan rakyat. Menjadi kawah candradimuka yang bisa melahirkan kader yang mumpuni sebagai produknya.

Ini dimulai sejak perekrutan yang transparan dan professional, diikuti pembinaan kader dan jenjang karir berdasar prinsip meritokrasi. Jauhi politik uang dan perkoncoan.

Survey elektabilitas, hanya semacam indikator sementara, untuk memeriksa beberapa tanda vital. Seperti dokter memeriksa suhu-badan, detak jantung dan kadar oksigen dalam darah. Apakah semua itu sudah memenuhi harapan publik.

Tak perlu dicerca. Tak usah pula baperan. Kalau mukanya jelek lantaran belum dandan, tak usah pula cermin yang dibelah.

Kerja politik belum selesai. Lanjutkan!

19/02/2021

*Andre Vincent Wenas*, Direktur Kajian Ekonomi, Kebijakan Publik & SDA Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).

Sumber:

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/08445281/survei-vox-populi-elektabilitas-pdi-p-dan-gerindra-anjlok?fbclid=IwAR3g5Q4cdgFzPeVzNA8lsEYTu2bdHZSD1t85lAs2UuyAwDq4y-Sx4vtwUkY

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/26/16275431/formappi-sebut-dpr-periode-2014-2019-terburuk-sejak-reformasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun