Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kejaksaan: Jangan Mempermainkan Hukum! Kasus Korupsi DPRD Manado Mangkrak!

12 Februari 2021   00:46 Diperbarui: 12 Februari 2021   01:20 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata "MANGKRAK" memang sangatlah menjengkelkan!

Siapa sih yang tidak kesal? Siapa sih sebetulnya yang lagi mempermainkan hukum? Para penegak hukumnyakah yang sudah tidak bisa tegak lagi alias letoy? Atau -- lagi-lagi -- ada konspirasi berjamaah para tersangkanya yang terus giat "meniupkan angin surga" sampai-sampai para penegak hukumnya "masuk-angin" dan jadi lesu-lemas-loyo?

Pertanyaan-pertanyaan yang wajar saja muncul di benak publik. Tinggallah kita menyaksikan bagaimana episode akhirnya sebentar lagi. Katanya kasus ini bakal "dilanjutkan" segera setelah pelantikan kepala daerah. Aneh khan?

Padahal, belum lama berselang, Menko Polhukam Prof. Mahfud M.D. di hadapan ratusan jaksa menegaskan: Jangan Memainkan Kasus Hukum! Link: https://nasional.tempo.co/read/1387106/di-depan-ratusan-jaksa-mahfud-md-ingatkan-jangan-memainkan-kasus-hukum

Kasus korupsi berjamaah di DPRD Manado ini kesannya memang seperti dibiarkan terkatung-katung, dengan alasan Pilkadalah, tak mau mengganggu proses politiklah, dan entah apakah ada alasan lain tak kalah menghina akal sehat publik. Mencederai nurani keadilan di sanubari rakyat.

Di Indonesia ini apakah hukum yang masih jadi panglima atau sudah dikudeta oleh kepentingan-kepentingan politik sekelompok begundal?

Skandal yang terjadi di DPRD Kota Manado periode 2014-2019 memang sangat memalukan. Tingkah laku para tersangka (yaitu seluruh anggota DPRD-nya) sangatlah bodoh dan boleh dibilang -- maaf ya -- kurang ajar.

Alasan tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu aturan, adalah dalih yang sangat kekanak-kanakan. Model wakil rakyat seperti itu jelas memalukan. Enteng saja mengkhianati kepercayaan rakyat yang telah diamanahkan kepada mereka.

Herannya, entah mengapa kok tak banyak media daerah di Sulut/Manado yang meliput dan mengulas kasus ini? Kebanyakan pada diam, bungkam seribu bahasa. Tell me why? Padahal ini penting untuk merawat memori publik juga terhadap ulah para pengkhianat amanat rakyat. Sudah terkooptasikah?

Ahirnya Manado-Post berani juga mengangkat isu ini dalam edisi yang terbit 3 Februari 2021. Judulnya pun bombastis: Kasus DPRD Manado Periode 2014-2019 `Mangkrak`. Link berita: https://manadopost.jawapos.com/hukum-kriminal/03/02/2021/kasus-dprd-manado-periode-2014-2019-mangkrak/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun