Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berdusta Bersama sebagai Jalan Sukses untuk Korupsi

6 Mei 2020   23:38 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:04 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai sini jelas logikanya?

Walah... ya berat dong kalo gitu sih. Tapi gimana kalo konspirator itu juga sama-sama menyimpan rahasia korupsi bersama itu?

Itu namanya dusta bersama. Bukan rahasia. Rahasia bersama atau rahasia umum itu sebuah istilah yang sebetulnya membingungkan. Lantaran 'contradictio in terminis', pasangan kata yang bertentangan (kontradiktif) satu sama lainnya. Gak logis.

Rahasia ya rahasia, begitu ada orang lain yang tahu, itu namanya bukan rahasia lagi. Mungkin lebih pas disebut kesepakatan bersama, sepakat untuk berdusta bareng-bareng.

Seberapa banyak dari kita dan seberapa lama kita sudah terbiasa dengan istilah-istilah yang kontradiktif seperti ini. Yang saking terbiasanya sudah biasa saja, dianggap benar, dan diterima sebagai kewajaran.

Lingkaran kotak, warna putih yang hitam, garis lurus yang bengkok, rahasia yang diketahui umum (orang lain). Semua padanan kata yang kontradiktif, tidak logis.

Implikasinya, begitu melibatkan orang lain, jadi berdua, bertiga, berempat, dan seterusnya, Anda sebetulnya sudah masuk dalam suatu jaringan sosial. Ada dinamika kelompok di situ.

Teori jaringan sosial (social network-theory), menjelaskan bahwa dua individu yang berinteraksi, dyadic-level, akan saling berhubungan dalam aras resiprokalitas atau mutualitas. Cenderung saling melengkapi. Hanya kecenderungan, tidak selalu.

Namun tatkala individu ketiga terlibat, menjadi triadic-level. Selain hubungan resiprokalitas, relasinya juga akan mulai saling menyeimbangkan (balancing) sekaligus mengombinasikan secara logis (transitivity). Dinamikanya jadi lebih intensif dan kompleks.

Triadic-level ini adalah basis umum dari dinamika dalam jaringan sosial. Tinggal tambah aktor-aktornya maka intensitas balancing plus transitivitasnya akan makin pekat. Berempat, berlima, berenam, bertujuh, dan seterusnya. Kompleksitasnya pun naik secara eksponensial.

Menyeimbangkan sekaligus mengombinasikan berbagai kepentingan, yang dinyatakan maupun yang belum terartikulasikan, membuat kerja kelompok jadi sangat merepotkan. Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun