Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Per-Empu-an, dari Ratu Shima sampai Rasuna Said

21 April 2020   18:30 Diperbarui: 21 April 2020   22:03 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari kelahirannya ditetapkan sebagai hari Kartini yang melambangkan perjuangan emansipasi wanita Indonesia. Ia wafat dalam usia muda, tanggal 17 September 1904 pada usia 25 tahun.

Dewi Sartika lahir 4 Desember 1884. Perintis pendidikan kaum perempuan di Indonesia. Mendirikan 'Sakola Istri' di Pendopo Kabupaten Bandung pada tahun 1904. Lalu direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berganti nama jadi Sekolah Keutamaan Istri di tahun 1910.

Dan sekolah ini terus berkembang, tahun 1912 sudah ada 9 di wilayah Jawa Barat. Dan terus berkembang. Pada tahun 1929 berganti nama jadi Sekolah Raden Dewi. Atas jasanya Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1966.

Hajjah Rangkayo Rasuna Said,lahir 14 September 1910 di Maninjau, dekat Bukittinggi. Tokoh perempuan hebat asal Sumatera Barat. Pernah jadi anggota DPR-RIS, selalu bersuara lantang soal emansipasi, memperjuangkan hak wanita maupun pria.

Aktif di organisasi Sarekat Rakyat, lalu jadi anggota di Persatuan Muslim Indonesia. Sempat ditahan dalam penjara semasa penjajahan Belanda tahun 1932 di Semarang.

Pasca proklamasi 1945 ia jadi anggota Dewan Perwakilan Sumatera. Tahun 1959 ditunjuk jadi anggota DPA (Dewan Pertimbangan Agung) sampai ia wafat di tahun 1965 pada tanggal 2 November. Makamnya ada di TMP Kalibata.

Nama Rasuna Said pun diabadikan sebagai salah satu nama jalan arteri utama di Ibu Kota. Dikenal dengan daerah Kuningan, tempat elit dan komersial, juga dimana aktivitas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) berpusat.

Perempuan (per-empu-an) yang hebat-hebat. Mpu (Empu) itu menurut KBBI bermakna yang sangat ahli, gelar kehormatan, tuan, memuliakan, mengasuh, membimbing agar jadi orang berguna.

Kepada setengah penduduk, masing-masing perempuan maupun laki-laki, kita mau menyampaikan:

Selamat merayakan peringatan hari emansipasi 'per-empu-an', yang disimbolkan dengan hari kelahiran salah satu dari empu, R.A. Kartini, yang inspiratif itu.

Mari saling memuliakan, mengasuh, membimbing agar jadi orang yang berguna. Jadi seperti Empu, yang menjalankan peran per-empu-an-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun