Menghadapi kritik bahkan sinisme. Orang bilang semakin tinggi pohon cemara akan semakin kuat diterpa angin. Ada angin sepoi-sepoi yang menghibur (pujian, bahkan kritik yang melengkapi perspektif). Tapi ada juga angin topan (sinisme, silang pendapat yang tak ada juntrunganya).
Ada kecemburuan sosial, ada iri hati, ada persaingan yang sehat maupun yang sakit. Intinya, fakta kehidupan mengajarkan, not everybody happy with your promotion. Somebody get jealous with your progress.
Sayang sekali memang. Sayang sekali buat mereka-mereka yang buang-buang energinya cuma demi melampiaskan kesia-siaan negativitasnya. Tapi buat para pejuang kehidupan, justru itu semua adalah bahan bakar yang akan terus memicu dan mamacu laju perkembangannya. Keep moving, going forward.
Kekuatan pohon cemara yang tumbuh makin tinggi dan tidak roboh diterpa angin pujian atau angin sinisme adalah pada kekuatan batang dan pada kedalaman akar-akarnya. Struktur bangunan dan fondasi yang kokoh.
Tatkala kita mulai bertindak, melangkah untuk mengerjakan proyek kehidupan, serentak itu pula kita disadarkan bahwa kita perlu bekal. Bekal keterampilan dan bekal mental. Kompetensi, kata banyak pakar manajemen dan kepemimpinan. Knowledge -- Skills -- Attitude.
Pengetahuan (knowledge) yang luas tentang banyak hal ( karena dunia ini tidak hanya selebar daun kelor). Dan juga pengetahuan yang lebih mendalam tentang beberapa hal (keahlian atau spesialisasi tertentu). Katanya supaya ada differensiasi, ujar para ahli marketing. Atau ada USP (unique selling proposition) kata para pakar branding dan advertising.
Keterampilan (skills) dalam berinteraksi, membangun relasi dan jejaring sosial, berkomunikasi (verbal, non-verbal), memanfaatkan medium, alat, teknologi, dan lain sebagainya.
Lalu yang terpenting adalah Sikap-Perilaku (attitudes) dalam menghadapi segala hal. Para motivator ulung sudah sering mengajari soal sikap positif, optimis, berdaya juang, kritis, dan keutamaan-keutamaan (virtues) yang lebih mendasar seperti kejujuran, keberanian dan kepedulian pada sesama dan lingkungan hidup.
Fakta penting dalam hidup yang mesti disadari juga adalah soal ruang dan waktu (spatio-temporal). Ini hal yang merupakan takdir manusia. Selalu ada keterbatasan dalam singularitas (kesendirian diri sendiri).
Tapi jangan kecil hati, khan juga ada aspek pluralitas (mereka yang lain, liyan, keberagaman) yang bisa dan memungkinkan kita untuk menyeruak dari keterbatasan singularitas. Sinergitas, dan efek multiplikasi modal sosial kata para ahli humaniora.
Terus saja bergerak, berjalan sesuai arah tujuan. Fleksibel dalam cara, namun kokoh dalam prinsip. Begitulah kita memotivasi dan menginspirasi diri sendiri secara berkelanjutan.