Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Membenahi Tergerusnya Kepercayaan Sosial?

8 April 2020   01:54 Diperbarui: 8 April 2020   01:54 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: piqsels.com

Ajakan untuk mari bekerja bersama saja ini tentu mengandaikan keterbukaan dan transparansi. Misalnya mengajak masyarakat untuk sama-sama mengawasi pengelolaan anggaran daerahnya masing-masing.

Kelima. Strengthen social inclusion. Pendekatan mendayagunakan segala potensi masyarakat yang plural.

Katanya, "When people feel they're blocked from opportunities because of their gender, race, age, ethnic or religious group, disability, or other reasons, it's hard to expect them to trust the institutions they feel are marginalizing them."

Diskriminasi telah mereduksi banya kesempatan partisipasi positif. Yang terjadi malah detrimental terhadap sinergitas. Sektarianisme di banyak negara telah jelas-jelas melumpuhkan pemerintahan dan menggagalkan upaya mencapai kemakmuran ekonomi.

Keenam. Establish real commitment. Dari kelima langkah di atas, maka langkah keenam inilah yang membuat semuanya bisa terangkum dan jadi kenyataan. Komitmen, bukan komat-kamit.

Mesti dikerjakan, bukan sekedar omdo. Dalam kajiannya di berbagai negara, Kristin M. Lord mendapati bahwa kepemimpinan yang bisa membereskan soal rapuhnya kepercayaan publik suatu negara dapat berasal dari manapun.

Kepemimpinan itu bisa berasal dari institusi pemerintahan, dari masyarakat sipil, dari korporasi perusahaan atau bahkan dari kalangan media massa. Dari kalangan internasional, nasional atau lokal. Intinya tidak ada soal dalam latar belakang dari mana ia berasal.

Bahkan gerakan akar rumput pun bisa memicu perubahan juga. Katanya, "Citizens can organize and drive grassroots change. Each of us can take steps to rebuild trust within our communities."

Kita sebagai masyarakat sipil juga mesti menuntut pemerintahan yang kita dukung lewat pemilu dan lewat pajak. Agar semua perilakukan bisa transparan dan akuntabel, sehingg pada ujungnya berkontribusi membangkitkan social-trust.

Social-trust adalah juga suatu sistem imunitas masyarakat. Komunitas bangsa yang tidak menjalankan hal-hal diatas tadi akan rentan terhadap krisis.

Misalnya dalam menghadapi krisis kesehatan nasional, yang merambat ke krisis ekonomi, jadi krisis sosial dan politik, sampai jadi kristal (krisis total). Bisa ambyar. Kita berharap itu tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun