Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandemi Covid-19, Butuh Kerjasama Cerdas, Bukan Caci Maki

2 April 2020   16:03 Diperbarui: 2 April 2020   17:24 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof.Andrea Galeotti dan Prof.Paolo Surico sangat yakin bahwa pada saat ini social-distancing (jarak-sosial) inilah kebijakan terbaik yang bisa diterapkan. Dengan catatan cetak tebal bahwa setiap orang taat dan patuh pada arahan pemerintahnya.

Mereka mewanti-wanti, "The spread of Covid-19 will not go down at a sufficiently fast rate unless we all understand that the behaviour of each of us, if irresponsible, will create direct costs to the most vulnerable population and, indirectly, to everyone, since economic and societal costs will escalate at a measure that is difficult to even think of."

Kalau masih pada ngeyel dan cuma bisa nyinyir maka sadarilah bahwa pandemi ini tidak akan bisa mereda dengan cepat. Semua bakal jadi korban akibat tingkah laku yang tidak mencerminkan tanggung jawab sosial seperti itu.

Dalam kajiannya lebih lanjut, kedua profesor mendapati beberapa temuan,

Pertama, kebijakan yang diambil saat ini kebanyakan tidak berdasarkan data yang lengkap, bahkan bias. Situasi yang agak kalut seperti ini membuat pendataan yang akurat tentang jumlah dan lokasi orang yang terpapar atau diduga terpapar jadi agak serampangan.

Kedua, kebijakan social-distancing yang ketat dimaksudkan untuk dengan cepat menurunkan angka penularan sehingga kapasitas perawatan secara nasional bisa cukup. 

Hanya masalahnya tatkala kebijakan social-distancing yang ketat ini dicabut nantinya, belum tentu semua yang terpapar dalam kenyataanya telah sembuh. Dan ini bisa berakibat timbulnya gelombang baru dari mereka yang terpapar.

Ketiga, kebijakan social-distancing yang ketat, atau semacam isolasi sosial yang ketat, atau lockdown tidaklah pas untuk diterapkan sampai vaksin pengobatannya diciptakan. Harus tetap ada ruang gerak, fleksibilitas pada derajat tertentu.

Sehingga dengan tiga temuan hasil kajian di atas, sampailah pada tiga kesimpulan yang mendasar,

Satu. Arah kebijakan pemerintah untuk meredakan peningkatan kurva penularan telah memberi waktu (buying-time) sampai strategi penanggulaan virus ini efektif dan akhirnya kebijakan social-distancing mulai bisa dilonggarkan kembali.

Kedua. Jangan lupa bahwa hanya dengan memperoleh data akurat dan bisa diandalkanlah baru strategi penanggulangan yang efektif bisa dikembangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun