Jadi dengan dikeluarkannya pernyataan IDI tersebut, bukanlah berarti bahwa dokter melanggar sumpah dokter yang diikrarkannya. Tetapi memang pada prinsipnya jika dokter berkehendak untuk membantu orang lain, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh dokter adalah memastikan dirinya aman terlebih dahulu. Sehingga pertolongan pun dapat dieksekusikan secara maksimal.
Mari kita bersatu padu, tinggalkan pikiran negatif dan segala caci-maki. Hampir semua tenaga medis yang ada sudah lelah dan dalam kondisi tertekan. Mereka memikirkan para pasiennya dan sekaligus keluarga mereka masing-masing. Serentak sekaligus pada momen yang bersamaan. Stress. Apalagi dalam kondisi kekurangan APD.
Mari saling support, saling menyemangati, saling mengingatkan, silih asah, silih asuh, silih asih. Mari tolong dokter dan para petugas medis kita dengan APD, supaya mereka juga bisa menolong kita dan keluarga kita.
Tiongkok mampu membangun rumah sakit khusus untuk menangani Covid19 dalam waktu 10 hari, tapi untuk mendidik dan membentuk seorang tenaga medis, khususnya dokter, memerlukan waktu kurang lebih 10 tahun.
Tuhan menyayangi umatnya, Indonesia akan diberkati luar biasa. Mari bersatu dalam doa dan karya. Ora et labora. Amin.
28/03/2020
*Andre Vincent Wenas*,MM,MBA., Sekjen *Kawal Indonesia* - Komunitas Anak Bangsa & dr.*Sherilyn Kendis Wenas*, seorang dokter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H