Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahu Bahwa Ia Telanjang Lalu Malu, Takut, dan Marah

31 Januari 2020   17:07 Diperbarui: 31 Januari 2020   17:02 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketakutan sebenarnya adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Dalam hal ini adalah ancaman rasa malu.

Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.

Ketakutan agak beda dengan kegelisahan walau keduanya memang dekat. Ketakutan terkait dengan perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah akibat dari persepsinya terhadap ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkannya.

Ketakutan maupun khawatiran adalah akibat dari persepsinya akan adanya kondisi yang tidak ia sukai. Namun di lain pihak ia tidak mampu menghindarinya (bisa karena usia atau kelemahan/kekurangan lainnya).

Mitigasi rasa takut adalah dengan pengetahuan dan dengan menjalin dukungan dan hubungan, diplomasi dengan pihak pihak yang dipercaya dan dibutuhkan. Membangun sebuah struktur kemampuan dan manajemen antisipasi juga membangun sebuah struktur perisai.

Rasa malu mengakibatkan ketakutan. Takut malu, yang ekspresinya bisa jadi gampang marah, ngomel demi melawan situasi eksternal sambil menutupi realitas internalnya.

Kemarahan (wrath, anger), adalah suatu emosi yang secara fisik (psikosomatik)  mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, adrenalin dan noradrenalin.

Ekspresi luar dari kemarahan dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang-kadang tindakan agresi publik.

Bersuara keras, caci-maki, pamer taring atau melotot adalah ciri fisikal kemarahan. Marah adalah suatu pola perilaku yang dirancang untuk memperingatkan pengganggu agar menghentikan perilaku mengancam mereka.

Para ahli psikologi menunjukkan bahwa orang yang marah gampang bikin salah, karena ia kehilangan kemampuan pengendalian diri dan tidak bisa lagi melakukan penilaian objektif. Kemarahan juga bisa digunakan sebagai strategi manipulasi untuk pengaruh sosial.

Yang jelas, kemarahan yang tak terkendali bakal berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi maupun lingkungan sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun