Mohon tunggu...
Muhammad Fikry Andre Setiawan
Muhammad Fikry Andre Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa penerima Beasisswa Unggulan oleh Kementrian pendidikan dan kebudayaan di STP Trisakti Jakarta Jurusan D4 Perhotelan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masjid di Tengah Kota Banjarmasin

6 Januari 2022   10:29 Diperbarui: 6 Januari 2022   10:31 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo Kompasianer !!!

Perkenalkan, saya Muhammad Fimry Andre Setiawan, mahasiswa aktif di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Program Studi D4 Pengelolaan Perhotelan. Sekaligus penerima Beasiswa Unggulan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019.

Pada Kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengetahuan kepada kompasianer, mengenai salah satu icon dan salah satu bangunan bersejarah di kota kelahiran saya di Banjarmasin.

Tak hanya sebagai bangunan bersejarah, mesjid ini juga menjadi kebanggan warga Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, dengan memiliki kapasitas yang sangat luas dan lebar maka setiap kali ada perhelatan khusus, seperti sholat idul Fitri, Idul Adha, Taraweh dan acara besar Islam lainnya. 

Bahkan ketika acara Hari raya, ruang induk pun tak mampu menampung banyaknya jumlah jamaah yang berdatangan untuk melaksanakan ibadah di sana. Halaman mesjid yang sangat luas pun dimanfaatkan sebagai ruang tambahan untuk menampung jamaah yang ingin melaksanakan ibadah di sana.

Sedikit banyak sudah kita membahas tentang mesjid ini, namun saya belum memberi tahu nama mesjid dan lokasinya. Mesjid ini Bernama Sabilah Muhtadin, berlokasi di Banjarmasin tepatnya di Jl. Jenderal Sudirman no. 1 Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sejarah Singkat mengenai Masjid Raya Sabilal Muhtadin :

Kalimantan Selatan yang sebagian besar masyarakatnya adalah penganut agama Isam yang taat (97,5 %) sejak lama bercita-cita mempunyai sebuah Masjid Raya yang dapat dibanggakan dan digunakan pada saat ini dan akan datang. Hal ini mendapat dukungan dari para pemuka, alim-ulama dan tokoh masyarakat. 

Kemudian berkumpullah tokoh seperti Bapak H. Hasan Basry (Mantan Pangdam), Bapak H. Maksid (mantan Gubernur KDH), Bapak M. Yusi (mantan Pangdam) dan sejumlah ulama dengan sepakat membulatkan tekad untuk membangun sebuah Masjid Raya yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Islam dalam arti luas bertempat di Kota Banjarmasin. 

Setelah pemilihan lokasi ini disepakati dengan bantuan perancanaan team ahli dari ITB Bandung dilakukan peletakan batu pertama oleh Bapak H. Aberani Sulaiman (Gubernur) dan Bapak Amir Machmud (Pangdam X) sebagai titik awal yang dicita-citakan pada tahun 1964. namun karena beberapa hambatan, seperti meletusnya G 30/S PKI dan mutasinya beberapa pejabat penting, tokoh penggerak, rencana pembangunan Masjid Raya ini tertunda.

Baru tahun 1974, rencana pembangunan Masjid Raya dimulai kembali, oleh Bapak Gubernur Soebardjo yang menunjuk PT. Griya Cipta Sarana sebagai perencana dan PT. Barata Metelworles sebagai pelaksana pembangunan, dan pemancangan tiang pertama dilakukan Gubernur Soebardjo tanggal 10 Nopember 1974. untuk pertama, pada tanggal 31 Oktober 1979, Masjid Raya dipergunakan umat Islam untuk kegiatan Idul Adha 1344 H. 

Untuk pembangunan selanjutnya diperlukan dana yang besar, maka dibentuk panitia pengumpul dana dengan Ketua KH. Hasan Moegni Marwan dan Sekretaris H.M. Rafi'i Hamdie dan sejumlah tokoh masyarakat Banjarmasin.

Kemudian cita-cita masyarakat Islam Kalimantan Selatan akan terbangunnya Masjid Raya yang monumental telah terwujud dan menjadi kenyataan. Dengan gema takbir beriringan gema beduk dan sirene, Presiden Soeharto meresmikan pemakaiannya tanggal 9 Pebruari 1981 dengan nama Masjid Raya Sabilal Muhtadin untuk difungsikan sebagai pusat kegiatan Islam daerah Kalimantan Selatan. 

Penamaan dengan pilihan Sabilal Muhtadin adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812 M) salah satu karyanya yang terkenal 'Sabilal Muhtadin.' 

Bangunan masjid terdiri dari bangunan utama yang luasnya 5250 M persegi yaitu ruang ibadah berlantai dua yang bisa menampung jamaah 7.500 serta teras dan selasar juga bisa menampung 7.000 jamaah, menara terdiri atas 1 menara besar yang tinggi 45 meter serta 4 menara kecil masing-masing 21 meter.

Periode Kepengurusan Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin, yaitu:
KH. Hasan Mugeni Marwan (1980-1982)
Ir. H. M. Said (Ketua Umum) dengan Ketua Hariannya KH.Muhammad Rafi'i Hamdie (1982-1987); H.Maksid (1987-1999) KH.Husin Naparin, Lc, MA (1999-2004); KH.Ahmad Bakeri (2004-2006);
Drs.H.Rudy Ariffin, MM (Ketua Umum) dengan Ketua Hariannya KH. Ahmad Bakeri (2006-2008);
Drs.KH.Tabrani Basri (2008-2010)
Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH (2010-2012 & 2012-2015).
Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag (2016-2018),
Drs. KH. Darul Quthni, MH (2018-Sekarang).

Sebagaimana layaknya sebagai kegiatan Islam, Masjid Raya Sabilal Muhtadin juga dilengkapi dengan keberadaan Lembaga Pendidikan Islam yang mengasuh aktivitas pendidikan dari tingkat TK s/d SMU & SMK yang banyak menjadi perhatian warga. Disamping itu juga dilengkapi dengan Perpustakaan Umum, Radio Dakwah Sabilal Muhtadin, Koperasi Karyawan, sarana Olahraga serta SPBU.

Sabilal Muhtadin, nama pilihan untuk Mesjid Raya Kota Banjarmasin ini, diambil dari nama kitab fiqih Sabilal Muhtadin karangan Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710---1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kesultanan Banjaratau Kalimantan Selatan sekarang ini. Ulama Besar ini tidak saja dikenal di seluruh Nusantara, akan tetapi dikenal dan dihormati melewati batas negerinya sampai ke Malaka, Filipina, Bombay, Mekkah, Madinah, Istambul dan Mesir.

Sekian Mengenai Info dari Mesjid Sabilal Muhtadin, yang juga salah satu kebanggan warga banya khususnya warga Kalimantan Selatan Ini.

Semoga apa yg saya bagikan dapat bermanfaat dan ada hikmahnya. Lebih dan kurangnya mohon dimasfkan apabila ada tersapat kesalahan dalam penulisan  nama, tempat, tanggal, dll.

Salam Sehat, Salam Pintar, Salam Bahagia.

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun