Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kandidat Vaksin Virus Corona

15 April 2020   08:35 Diperbarui: 15 April 2020   08:41 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada lebih dari 70 merek dan jenis Vaksin yang saat ini sedang dikembangkan oleh lembaga-lembaga riset dan juga perusahaan farmasi seluruh dunia guna menghapuskan pandemi Virus Corona didunia.

Mereka seakan berlomba-lomba dengan waktu dan situasi saat ini. Ada lembaga dari universitas, pemerintahan, perusahaan farmasi, bioteknologi, kimia, dan laboratorium-laboratorium virus serta patologi di dunia. Namun, dari 70 jenis lebih obat atau vaksin tersebut, yang banyak dipergunakan saat ini hanya beberapa puluh jenis saja, tentu saja kesemuanya masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut.

Berikut dapat kita lihat beberapa jenis vaksin-vaksin yang saat ini telah melawati tahap ujicoba namun masih belum dapat dikatakan sebagai Vaksin utama untuk membunuh Virus Corona atau Covid19 ini penulis ambil dari US National Library of Medicine.

Hydroxychloroquine / chloroquine, telah dalam tahap uji klinis, obat malaria ini ditemukan oleh Hans Andersag tahun 1934. October 2004, sebuah kelompok peneliti dari Rega Institute for Medical Research, mempublikasikan bahwa obat ini mampu menangani Virus yang terbentuk dari RNA, seperti SARS dan juga termasuk Corona. Obat ini dipergunakan pada penderita Infeksi Virus Corona di wuhan, Cina.

lopinavir atau ritonavir, obat yang awalnya direkomendasikan untuk penderita HIV, kini telah banyak dipergunakan untuk pasien Corona. Obat ini juga termasuk antivirus RNA, namun biasa disebut sebagai antiretroviral. Selain untuk HIV, ada beberapa ahli juga menggunakannya sebagai obat hepatitis.c.

Synthetic Lentiviral Minigene, dipublikasikan oleh Shenzhen Geno-Immune Medical Institute, obat ini pertama kali dipergunakan dalam wabah Corona di Wuhan pada Februari 2020 lalu. Dipergunakan sebagai pencegahan dan juga pengobatan Virus Corona dengan kekuatannya sebagai antigen dengan specifik cytotoxic T cell, obat ini dibuat sebagai kandidat vaksin untuk Virus Corona.

ROCHE Actemra, telah dipergunakan di Wuhan dalam mengobati pasien virus corona, obat yang dibuat oleh perusahaan Farmasi dunia Roche ini, juga telah disetujui FDA Amerika Serikat untuk dipergunakan oleh pasien positif corona di negeri tersebut.  Obat ini dibuat sebagai cytokine release syndrome, dengan menghilangkan rasa nyeri. Obat ini juga dipergunakan sebagai terapi kanker.

NVX-CoV2373, merek yang diperkenalkan oleh perusahaan konsorsium Farmasi-biokimia asal Amerika Serikat Novavax-Jhonson&Jhonson-Moderna, telah diujicoba pada pasien Corona di Australia. Obat ini bekerja sebagai penghasil antibodi untuk memperkuat imun tubuh.

Chimpanzee adenovirus vaccine vector - ChAdOx1, dipublikasikan oleh Universitas Oxford,Inggris, merupakan Antivirus yang dipergunakan untuk mengobati pasien Corona. Sebelumnya Vaksin ini telah dipergunakan sebagai obat untuk penderita MERS. Penggunaan obat ini juga dapat dipergunakan oleh anak-anak dibawah 8 tahun.

Camostat mesylate, dikembangkan dan diperkenalkan oleh University of Aarhus di Denmark, Vaksin ini telah dipergunakan di negara Jepang dan Korea Selatan. Disebutkan juga oleh , head of the Infection Biology Unit pada  German Primate Center, bahwa vaksin ini dapat dipergunakan pada intervensi therapeutic.

INO-4800, diproduksi oleh  Inovio Pharmaceuticals , perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dengan konsorsium yang terdiri dari CanSino Biologics Hong Kong,  Institute Bioteknologi Beijing, dan Moderna. Berbeda dari obat-obat penulis sebut diatas, vaksin ini didasarkan atas platform DNA. Vaksin ini juga telah di uji di Wuhan Cina.

Selain nama-nama tersebut masih banyak lagi vaksin-vaksin yang sedang dipersiapkan dan dalam tahap uji. Namun setidaknya nama-nama tersebut diatas telah banyak dipergunakan oleh negara-negara didunia, termasuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun