Spekulasi Mengenai Keberadaan Libya No.1
Sejak Tripoli dimasuki oleh pihak pemberontak dan juga diberitakan bahwa ketiga anak Khadafy telah ditangkap oleh pemberontak walau belum ada berita yang benar-benar dapat valid mengenai keberadaan ketiga putra Khadafy tersebut, lalu kini muncul banyak pertanyaan dimana keberadaan orang nomor satu di Libya tersebut. Media-media internasional yang terbit di Arab dan juga di eropa serta Amerika, banyak berspekulasi mengenai keberadaan Muamar Khadafy saat ini. Bahkan Saif al Islam Khadafi yang sebelumnya dikabarkan tertangkap ternyata masih bebas berkeliaran di Tripoli.
Berdasarkan beberapa pemberitaan yang kini berkembang mengenai keberadaan Khadafy, dapat kita simpulkan ada beberapa tempat yang kemungkinan menjadi pelarian Khadafy, menyusul orang-orang terkedatnya yang telah lebih dahulu meninggalkan Tripoli. Ada dugaan sementara, bahwa Khadafy melarikan diri ke Afrika Selatan, walau, menteri luar negeri Afrika Selatan, sebagaiman dilansir oleh Aljazeera, telah membantah spekulasi tersebut.
Kemudian ada juga dugaan bahwa Libya No.1 itu berada di Ajdabiya, sebuah kawasan yang terletak di selatan Tripoli, dan juga menurut beberapa media, saat ini sedikitnya 300 orang terlihat berkumpul di Ajdabiya dengan mengenakan pakaian serba hijau, mereka inilah diduga sebagai orang-orang tersebut perisai dari istana Khadafy. Kemudian ada juga yang menduga dia kabur ke Kota Shaba yang berpenduduk kurang lebih 130.000 yang juga menjadi kantong bagi para pendukung setianya.
Mirror.co.uk pernah melaporkan juga bahwa Khadafy kini bersembunyi di dalam sebuah bunker dan dijaga ketat 40 perawan yang selama ini menjadi pengawal setianya.
Mereka juga dijuluki sebagai pengawal Amazonia ini dan memang sudah terkenal di seluruh penjuru dunia karena penampilan mereka selalu menarik perhatian, dan mereka bersumpah untuk tetap perawan selama bekerja pada Khadafy.
Lainnya adalah, bahwa Khadafy juga diyakini dapat melarikan diri kesejumlah negara-negara yang menjadi sahabatnya di Afrika, seperti Chad, Nigeria, Zimbawe, beberapa negara di Eropa Timur, atau juga ke Venezuela bahkan ke kawasan Amerika Latin lainnya. Walaupun ada sejumlah kalangan yang meragukan mengenai pelarian Khadafy, karena sebagaimana kita ketahui, bahwa dia telah bersumpah untuk tidak meninggalkan Libya bahkan Tripoli, dan terus bertempur hingga tetes darah terakhir.
Kita juga mengetahui, sebagaimana Saddam Husein, Khadafy juga memiliki beberapa orang pengawal yang mirip rupa dan wajahnya dengan dirinya, sehingga cukup menyulitkan berbagai pihak untuk mengetahui posisi sebenarnya sang Revolusioner Libya tersebut. Namun tentu berbeda dengan Saddam Husein, Khadafy tidak akan pernah mau dan ingin ditangkap hidup-hidup, apalagi, dalam perjalanan panjang kekuasaannya entah sudah berapa kali hidupnya nyaris berakhir, termasuk pula nyawa keluarga-keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H